Rabu, 21 Januari 2015

Contoh Kerangka Teoritis dan Hipotesis dalam proposal skripsi


A.    Kerangka Teoritis
   Kerangka pemikiran diperlukan untuk mengarahkan dan memperjelas masalah yang akan dikemukakan dalam sebuah penelitian. Penelitian ini mereplikasi dari model  penelitian Ndubisi (2007) dengan variabel independen    trust, commitment, communication,  dan  conflict handling. Sedangkan variabel dependennya adalah customer loyalty.  Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:
B.    Hipotesis Penelitian
1.      Pengaruh Trust pada Customer Loyalty
           Anderson dan Narus (1990) menekankan bahwa kepercayaan timbul bila salah satu pihak meyakini bahwa tindakan pihak lain akan menghasilkan hasil yang positif bagi dirinya. Jadi, bila pelanggan memperoleh kesan kualitas positif maka ia akan percaya pada suatu merk.
      Kepercayaan telah diakui sebagai hal yang penting di dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan (Gundlach dan Murphy, 1993). Jika satu pihak percaya pada pihak lain, maka pihak yang percaya akan membangun suatu bentuk maksud berperilaku positif terhadap pihak yang dipercayai. Ini artinya bahwa bila pelanggan mempercayai suatu merk, maka ia akan membentuk minat membeli yang positif terhadap merk yang ia percayai (Lau dan Lee, 1999). Kepercayaan atas merek akan berpengaruh terhadap loyalitas atas merek. Hal ini disebabkan karena kepercayaan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang bernilai sangat tinggi. Jadi dapat juga dikatakan bahwa loyalitas adalah suatu proses yang berkesinambungan sebagai akibat dari terbentuknya kepercayaan atas merek (Morgan dan Hunt, 1994).. Dengan demikian, diajukan hipotesis :
H1 : Kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

2.      Pengaruh Commitment pada Customer Loyalty
                Komitmen pelanggan dapat diartikan sebagai keinginan pelanggan yang berlangsung dalam waktu yang lama untuk mempertahankan hubungan yang bernilai atau menguntungkan dengan pihak perusahaan (Ellena, 2011).Komitmen dalam hubungannya dengan penyedia jasa dan pelanggan didefinisikan sebagai suatu janji yang diungkapkan baik secara eksplisit maupun implisit dari kontinyuitas pertukaran hubungan dengan mitranya. Komitmen bank adalah suatu kondisi yang diperlukan bagi terbentuknya loyalitas nasabah terhadap bank. Apabila tidak ada komitmen bank, nasabah hanya merupakan spuriously loyal, seperti perilaku beli ulang yang ditujukan sebagai inertia (Dick dan Basu dalam Ramadania, 2002). Dengan demikian, diajukan hipotesis :
H2 : Komitmen berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

3.      Pengaruh Communication pada Customer Loyalty
                Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai pengertian bersama (Engel, et al, 1994). Komunikasi akan memudahkan nasabah/calon nasabah dalam memperoleh informasi dan memilih produk (pelayanan jasa) yang ditawarkan oleh penyedia jasa yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan jangka panjang antara nasabah dengan bank. Nasabah dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga nasabah akan merasa aman dan percaya terhadap kredibilitas bank tersebut sehingga akan tercipta loyalitas nasabah terhadap bank (Ellena, 2011).  Dengan demikian, diajukan hipotesis :
H3 : Komunikasi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

4.      Pengaruh Conflict Handling pada Customer Loyalty
                Penanganan keluhan secara efektif memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas, menjadi pelanggan produk/jasa perusahaan yang puas (atau bahkan menjadi ‘pelanggan abadi’).(Tjiptono, 2005).         Keluhan seharusnya dipandang sebagai kesempatan untuk belajar, meningkatkan pelayanan, dan mengetahui apa yang benar-benar pelanggan inginkan. Para pelanggan yang sampai mengeluh itu biasanya tertarik memberi kesempatan kepada perusahaan menangani keluhan secara efektif, perusahaan lebih mungkin tetap menguasai pelanggan dan memperbaiki hubungan yang akan berakibat pada loyalitas pelanggan (Bruce dan Langdon, 2004). Oleh karena itu, penanganan keluhan dapat mempengaruhi loyalitas dan retensi pelanggan. Apabila konsumen merasa puas dengan penanganan keluhan yang diberikan oleh perusahaan maka konsumen akan semakin loyal terhadap perusahaan karena merasa diperhatikan oleh pihak perusahaan (Ellena, 2011). Dengan demikian, diajukan hipotesis:
H4 : Penyelesaian masalah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

5.      Pengaruh Relationship Management pada Customer Loyalty
                Relationship marketing merupakan salah satu cara bagaimana perusahaan menjalin hubungan baik dengan pelanggannya agar melakukan pembelian kembali secara berkelanjutan. Sedangkan customer loyalty merupakan kesetiaan konsumen terhadap suatu produk sehingga melakukan pembelian secara berulang–ulang. Semakin baik relationship marketing yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka semakin besar loyalitas yang diberikan oleh konsumen (Borneo, 2011). Berdasarkan hal  tersebut dapat disimpulkan bahwa relationship  marketing berhubungan dengan loyalitas pelanggan, karena relationship marketing merupakan pembentuk loyalitas pelanggan. Dengan demikian, diajukan hipotesis :
H5 : Relationship marketing secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.



Ditulis Oleh : Unknown // 22.26
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.