Selasa, 27 Januari 2015

Kepercayaan terkait Modal Sosial

Modal sosial;  Trust yang dijabarkan oleh Max Weber, dimana Weber melihat sekte babtis pada agama kristen yang memperlihatkan kualitas moral dalam mengawali sebuah bisnis serta untuk mendapatkan pinjaman modal. Unsur-unsur modal sosial yang dijabarkan oleh Max Weber yakni  :
1.  Adanya jaringan hubungan non ekonomi.
2.  Adanya fungsi jaringan sosial yang memungkinkan terjadinya perputaran informasi.
3.  Informasi dan kepercayaan digunakan untuk mendapatkan sumber daya ekonomi.
Seperti pernyataan Weber yang melihat bahwa orang Protestan bekerja keras bukan untuk mencari keuntungan, melainkan ingin meraih kedudukan di hadapan Tuhan. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa tindakan ekonomi seseorang sangat dipengaruhi oleh unsur kepercayaan (religiusitas) yang dimiliki setiap masyarakat. Agama dalam hal ini berperan dalam menumbuhkan sikap semangat untuk bekerja keras, hemat dan perduli terhadap sesamanya. Apabila mereka mempercayai hal itu maka Tuhan akan memberikan jaminan pahala dan surga bagi mereka. 
Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa   trust itu berasal dari sebuah jaringan sebagai sumber penting tumbuh dan hilangnya  trust. Dalam pandangan Francis Fukuyama,  trust adalah sikap saling mempercayai di masyarakat yang memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial. Fukuyama berpendapat bahwa kepercayaan adalah pengharapan yang muncul dalam sebuah komunitas yang berperilaku normal, jujur dan kooperatif berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama. Adanya jaminan tentang kejujuran dalam komunitas dapat memperkuat rasa solidaritas dan sifat kooperatif dalam komunitas.  Modal sosial; kepercayaan dapat diperoleh melalui hubungan vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal dalam hal ini adalah bahwa pekerja migran menciptakan hubungan sosial yang baik dengan para pengusaha kecil konveksi di tempat mereka bekerja. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa percaya diantara para pengusaha dan pekerja sehingga menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dikedua belah pihak hubungan yang kedua adalah horizontal yaitu hubungan sosial dengan sesama pekerja migran dan masyarakat di sekitar mereka. Hubungan yang baik diantara sesama pekerja migran dalam kelompoknya akan membangun rasa solidaritas yang tinggi dan menimbulkan kepercayaan (trust).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis, yang menyoroti bagaimana bekerjanya elemen modal sosial yakni kepercayaan dalam pengelolaan arisan, dia melihat bahwa kepercayaan antar anggota dengan pengurus arisan merupakan perekat kuat untuk terjalinnya kerjasama yang lebih baik. Anggota percaya kepada pengurus karena mereka jujur, bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan anggota (bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok individu), dan menjaga kepercayaan itu ketika ditunjuk sebagai pengurus dalam anggota.
Beberapa dimensi Modal Sosial dikumpulkan datanya, salah satunya adalah perasaan saling mempercayai dan rasa aman yakni:
·         Percaya meninggalkan rumah, untuk berpergian ke luar kota, bahwa rumah yang ditinggalkan akan aman.
·         Percaya bahwa tetangga akan ikut mengawasi keamanan rumah yang kita tinggalkan. 
·         Percaya bahwa tetangga semuanya adalah orang yang baik.
·         Perasaan aman berjalan sendiri di jalanan setelah malam hari.
·         Persetujuan pada pendapat bahwa setiap orang dapat dipercaya.
·         Reputasi aman di area tempat tinggal.
·         Perasaan percaya pada pemerintah.
·         Perasaan percaya pada anggota legislatif.
·         Perasaan percaya pada pemimpin lokal.
·         Perasaan percaya pada tokoh agama yang ada dalam komunitas dan yang berada di luar komunitas. 

Bentuk kepercayaan (trust) yang dimiliki setiap individu tidak hanya terdapat dalam kesamaan religi saja melainkan sudah menyebar pada tingkatan yang lebih tinggi lagi. Dengan demikian kepercayaan (trust) yang dimiliki oleh setiap individu baik itu pada pengusaha etnis Cina dalam komunitasnya akan memberikan kontribusi dalam strategi berbisnis.

Ditulis Oleh : Unknown // 01.39
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.