Selasa, 27 Januari 2015

Konsep Pemasaran Modern

Konsep Pemasaran Modern
Banyak  perubahan  besar  telah  terjadi  dalam  konsep  teori pemasaran. Konsep  pemasaran  yang  terefleksi  dalam perpaduan  unsur  4P dalam  pemasaran  sangat  menonjol  dalam  pemikiran   dan  praktek pemasaran  sampai  pertengahan  tahun  1980-an.  Ketika  referensi  tentang hubungan  pelanggan  dan  membangun  hubungan  mulai  muncul  dalam literatur  dan  menjadi  fokus  dari  banyak  penelitian.  Konsep  pemasaran walaupun masih  relevan,  telah dikembangkan untuk memasukkan dimensi hubungan. Konsep  pemasaran  modern   menurut  Ali  Hasan  (2008:8)  adalah konsep   yang  menganut   paham   bahwa   kegiatan   pemasaran   dijalankan dengan  berorientasi  pada  konsumen  atau  pelanggan.  Konsep  ini  sangat populer,  karena  dalam  kegiatan  pemasaran  konsep  ini  dibangun
berdasarkan asumsi dari aplikasi pemikiran sebagai berikut:
a.  Pelanggan lebih tahu apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
b.   Orientasi  pada  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan  sebagai  sasaran utama bagi keberhasilan kegiatan pemasaran.
c.  Riset   pemasaran   membantu   dalam   menentukan   kebutuhan   dan keinginan pelanggan dengan tepat.
 d.   Pelanggan  yang  puas  akan  menghargai  produsen  dengan  melakukan pembelian yang berulang-ulang.
 e.  Perbedaan penawaran yang kompetitif  sangat  penting bagi  pelanggan dalam mengenali produk yang diinginkannya.
Barnes (2003) mengatakan ada banyak faktor yang berperan dalam meningkatkan  kesadaran  para  ahli  pemasaran   tentang  keuntungan menaruh  perhatian  pada  hubungan.  Pertama,  sistem  informasi  dibanyak perusahaan   telah  diperbaiki  sampai  pada   titik  di  mana  para  manajer, banyak   yang  merupakan   pengalaman   pertama,  mampu  mengkalkulasi paling  tidak  taksiran  kasar  dari  nilai  seorang  pelanggan  dan  karena  itu juga  menaksir   kerugian   yang   dialami   karena   kehilangan   pelanggan tersebut.  Sebagai  hasilnya,  banyak  perusahaan  mulai   untuk   pertama kalinya  memusatkan  perhatian  pada  strategi-strategi  untuk  memuaskan dan  mempertahankan  pelanggan  yang  ada,  pada  saat  yang  sama  juga mencoba  menarik  pelanggan  baru.  Bagi  banyak  dari  mereka,  ini  adalah kali  pertama  mereka  mampu  memperlakukan  pelanggan  sebagai  sebuah aset atau investasi untuk dikelola.
Yang   kedua,   dengan   berkembangnya   penekanan   pada   sektor pelayanan  yang  tumbuh  dengan  cepat  dan  pada  pelayanan  dalam  bidang bisnis  secara  umum,  para  ahli  pemasaran mulai  lebih memperhatikan  sisi yang  lebih  lembut  dari  interaksi mereka  dengan  pelanggan. Banyak  yang mulai  menyadari  bahwa  memiliki  produk  yang  hebat  dan  harga  yang murah  mungkin  tidaklah  cukup,  bahwa  mungkin  keputusan  pelanggan untuk  terus  berbisnis  dengan  sebuah  perusahaan  sebagian  besar dipengaruhi oleh  bagaimana pelanggan  tersebut diperlakukan  atau  bahkan perasaan   apa   yang   tumbuh  dalam   diri  mereka   saat   berbisnis  dengan perusahaan   tersebut.   Dengan   kemajuan   dalam   pelayanan,   pemikiran pemasaran  mulai  menyadari  bahwa  banyak  faktor  berperan  pada  apakah seorang  pelanggan  kembali  atau  tidak.  Berkembanglah  pandangan  yang lebih  holistik  tentang apa  sebenarnya  pemasaran  itu  dan  faktor-faktor  apa yang berperan dalam memberikan kepuasan pada pelanggan.
Yang  ketiga,  sifat  persaingan  telah  begitu  banyak  berubah  dalam kebanyakan   industri   sehingga   perusahaan   harus  mampu   berkompetisi dalam  level  yang  amat  berbeda  dari  apa  yang  pernah mereka  lakukan  di masa lampau. Persaingan  tersebut tidak hanya bersifat global, namun telah meningkat  menjadi   taraf  persaingan   baru.  Beberapa   tahun   yang   lalu, perusahaan  yang mampu memberikan  produk  berkualitas  tinggi mendapat keuntungan  atas  pesaing-pesaingnya.  Sekarang  ini,  dikebanyakan  industri pabrikan,  adanya  standar  produksi  dan  kemajuan  teknologi berarti  produk tersebut  jarang gagal. Sama halnya, dalam banyak industri  jasa, pelayanan jasa   yang  dibantu   dengan   teknologi   dan   secara  umum  meningkatnya standar  pelayanan  membuat  pelayanan  jasa  tersebut  dapat  diselesaikan tanpa  kesalahan  atau  gangguan.   Kebanyakan  perusahaan  mampu melakukannya  secara  benar  dalam  menyediakan  jasa  atau  produk  inti mereka.  Perusahaan-perusahaan  yang  sekarang  bersaing    untuk   membangun  hubungan  sejati  dengan  pelanggan  menyadari  bahwa melakukannya dengan benar tidaklah cukup.

Fokus  dari  pendekatan berbasis  hubungan   untuk  berbisnis  adalah pemahaman  tentang  apa  yang  diinginkan  dan  dibutuhkan  pelanggan  dan memandang  pelanggan  sebagai  aset  jangka  panjang  yang  akan memberikan  pemasukan  yang  terus  menerus  selama  kebutuhan  mereka dipuaskan.  Pandangan  bahwa  pemasaran  yang  sukses  berarti  memiliki produk  yang  baik  dengan  harga  yang  baik,  tidaklah mencukupi  lagi. Hal ini bukan berarti bahwa produk dan harga tidak penting, produk dan harga itu  penting,  namun memiliki  harga  dan  produk  yang  baik  tidaklah  cukup untuk menjamin  sukses  pemasaran  dalam  bentuk  loyalitas  pelanggan  dan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan

Ditulis Oleh : Unknown // 01.40
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.