Minggu, 01 Februari 2015

Menelusuri Perkembangan Teori Mikro ekonomi Makro ekonomi

Menelusuri Perkembangan Teori Mikro ekonomi –Makro ekonomi
      Perkembangan ilmu ekonomi modern dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul  An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). 
        Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat  (invisible hands). 
        Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib  tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. 
        Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean Baptiste Say  (1767-1832), mematangkan pemikiran Smith dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal sebagai hukum Say (Say's law), "...supply creates it's own demand..." dalam bukunya  : A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. 
        Asumsi-asumsi yang melatar belakangi model mekanisme pasar tersebut adalah 
1.   Struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris;  input  dan  output  adalah homogen; para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. 
2.   Netralitas uang (money neutrality) yang mempunya konsekuensi harga bersifat fleksibel, dapat berubah seketika itu juga (price flexibility

Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Makroekonomi
        Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression) para ahli ekonom percaya akan mekanisme pasar, namun  Depresi Besar  (Great Depression) membuyarkan keyakinan terhadap hipotesis Ekonomi Klasik,   karena Depresi Besar terjadi dalam jangka waktu yang lama (1929-1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar. Misalnya, di Amerika Serikat selama periode Depresi Besar tingkat pengangguran mencapai angka lebih dari 25% angkatan kerja, output perekonomian berkurang sampai 50%, sementara tingkat investasi merosot tajam.
        John Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The Genera! Theory of Employment, Interest and Money,  yang terbit tahun 1936. Dalam bukunya, yang lebih dikenal sebagai  The General Theory,  Menurut Keynes, kelemahan Teori Klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis  (utopian)  dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Berkaitan dengan kritik tersebut, Keynes menyampaikan pokok pikiran yang  kedua  berupa usulan pemulihan dengan memasukkan  peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan.
Fokus Pembahasan llmu Ekonomi Makro
a.  Masalah Inflasi,     
b.  Masalah Pertumbuhan Ekonomi
c. Masalah Pengangguran,  
d. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia (Neraca Pembayaran)

e. Siklus Ekonomi

Ditulis Oleh : Unknown // 21.31
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.