Jumat, 23 Januari 2015

Analisis Fundamental dan Teknikal Saham

Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis yang digunakan dalam penilaian harga saham adalah
1.      Analisis Fundamental
Analisis ini berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Apakah sehat atau tidak dan sebagainya.(Panji dan Piji,2003:109).
2.   Analisis Teknikal
Analisis Teknikal adalah analisis penentuan harga saham (asset keuangan) sebuah perusahaan publik yang didasarkan atas relasi penawaran-permintaan terhadap saham. Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer
Analisis Rasio
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)antara suatu jumlah tert entu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2000:54). Rasio sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical terms yang dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data finansial (Bambang Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan.

                     Penggolongan Rasio

Menurut R. Agus Sartono (2011:114), penggolongan rasio terdiri dari :
1)      Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
2)      Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
3)      Rasio Rentabilitas/Profitabilitas (Profitability Ratios)
4)      Rasio Solvabi litas (Solvency Ratios)
5)      Rasio Pasar (Market Ratios)
               Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham
1.   Earning Per Share ( EPS )
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M (2001) pengertian laba per lembar saham atau EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya.

            EPS =   Deviden Saham Umum
 


                          Jumlah lembar Saham Umum
2.   Price Earning Ratio (PER)
(Tjiptono Darmadji,2001:139), Berdasarkan pendapat di atas, pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
PER =       Harga pasar per lembar saham biasa

                          Laba per lembar saham

(Arifin,2002:87), suatu perusahaan yang memiliki  PER yang tinggi, berarti perusahaan tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi hal ini menunjukan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa mendatang, sebaliknya perusahaan dengan PER rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang rendah, semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah harga untuk diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cendrung semakin menurun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi, semakin rendah nilai PER maka semkin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja perlembar saham dalam menghasilkan laba bersih perusahaan, semakin baik kinerja perlembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut.
3.   Return On Asset (ROA)
Return On Asset ( ROA ) digunakan untuk mengukur efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keun tungan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA =      Laba bersih sebelum pajak
           Total Aktiva

4.            Debt to Equity Rasio (DER)

Dianata Eka Putra(2003:76), Debt to Equity Rasio (DER) atau rasio utang atas modal adalah menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar.
DER =     Total hutang
                                   Modal


Ditulis Oleh : Unknown // 17.40
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.