Jumat, 23 Januari 2015

Tiga Pendekatan Pada Perubahan Organisasi.

Tiga Pendekatan Pada Perubahan Organisasi.
Ada tiga pendekatan terpenting bagi perubahan organisasi, yaitu:
1. Active Research (AR) Approach  / Pendekatan Penelitian Tindakan.
AR adalah sebuah data yang berdasarkan proses yang berorientasi pada masalah yang mendiagnosa kebutuhan untuk berubah, mengenalkan tentang penemuan baru dan mengevaluasi serta menstabilkan perubahan yang diinginkan
               Sejalan dengan pengenalan mengenai “The Force” Model, kurt lewin merekomendasikan sebuah pendekatan action research (penelitian tindakan) pada proses perubahan. AR mengambil pandangan bahwa perubahan yang penuh dengan arti merupakan kombinasi dari orientasi aksi/tindakan (perubahan perilaku dan tindakan) dan orientasi penelitian (teori percobaan). Di lain pihak, proses perubahan membutuhkan orientasi tindakan karena tujuan pokoknya adalah menghasilkan perubahan. Orientasi tindakan melibatkan penentuan masalah saat ini dan mengaplikasikan penemuan untuk memecahkan masalah tersebut. Dilain pihak, proses perubahan merupakan penelitian pembelajaran karena agen perubahan mengaplikasikan suatu sistem kerja konseptual seperti dinamika dalam team atau budaya organisasi pada situasi yang nyata. Seperti penelitian baik lainnya, proses perubahan melibatkan pengumpulan data untuk menentukan / mendiagnosa problem secara lebih efektif dan untuk mengevaluasi secara sistematis bagaimana sebaiknya teori tersebut bekerja saat berlatih / melakukan percobaan. Dengan kata lain, penelitian tindakan memasukkan paham dari pembelajaran organisasi dan manajemen pengetahuan.
               Dengan dua kerangka dari tindakan dan penelitian, pendekatan penelitian tindakan mengambil sebuah pandangan terbuka. Ini menunjukkan bahwa organisasi mempunyai banyak bagian yang tidak berdiri sendiri, jadi agen perubahan harus mengantisipasi konsekuensi campur tangan mereka baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. AR adalah proses yang membutuhkan partisipasi tinggi karena sistem perubahan terbuka membutuhkan pengetahuan dan komitmen dari anggota dalam sistem tersebut. Tentu saja, para pegawai adalah peneliti-peneliti penting seperti yang ikut mengambil bagian dalam campur tangan tersebut. Kesimpulannya, AR adalah sebuah data yang berdasarkan proses yang berorientasi pada masalah yang mendiagnosa kebutuhan untuk berubah, mengenalkan tentang penemuan baru dan mengevaluasi serta menstabilkan perubahan yang diinginkan.
2. Appreciative Inquiry Approach / Pendekatan AI
Adalah suatu proses perubahan organisasi yang mengarahkan perhatian group dari masalahnya sendiri dan memfokuskan peserta kepada potensi kelompok dan elemen-elemen positif lainnya.
AI berusaha  untuk memecahkan penyelesaikan masalah secara mental dari latihan manajemen perubahan tradisional dengan membentuk kembali hubungan yang positif dan memungkinkan. Hal tersebut mencari kekuatan dan kemampuan organisasi / team lalu mengambil dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk kesuksesan dan menjadi terkenal selanjutnya/ kedepannya. Karena itu AI memberi dasar mendalam dalam filosofi yang ada dari perilaku organisasi yang positif (variasi dari psikologi positif) yang berfokus dalam  membangun kualitas positif dan sifat induvidual atau sebagai institusi penentang yang berfokus hanya pada usaha untuk memperbaiki apa yang salah pada diri mereka. Dengan kata lain,  pendekatan ini menekankan pada pembangunan kekuatan dari usaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
               AI secara khas mengarahkan penyelidikan tersebut kearah kegiatan / peristiwa yang berhasil dan organisasi yang berhasil atau unit kerja. Fokus eksternal ini menjadi suatu bentuk dari model prilaku, tetapi itu juga menaikan dialog terbuka dengan mengarahkan perhatian kelompok dari masalahnya sendiri. AI secara khusus berguna ketika peserta menyadari masalah mereka atau telah merasakan penderitaan dari hubungan mereka yang negatif. Orientasi yang positif dari AI memungkinkan group-group yang melewati tekanan-tekanan yang negatif ini dan membangun perspektif yang lebih penuh harapan mengenai masa depan mereka dengan fokus pada sesuatu yang mungkin.
3. Pendekatan Struktur Belajar Paralel
Struktur belajar paralel adalah pengaturan dengan partisipasi aktif yang sangat tinggi yang meliputi orang-orang dari kebanyakan level organisasi yang mengikuti model kegiatan penelitian untuk menghasilkan perubahan organisasi yang berarti. Mereka adalah struktur sosial yang dikembangkan yang sejalan dengan hirarki formal dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran organisasi. Peserta yang ideal dalam struktur belajar paralel semestinya bebas dari batasan organisasi yang lebih tinggi sehingga mereka dapat memecahkan masalah organisasi dengan efektif.


Ditulis Oleh : Unknown // 17.50
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.