Modal
sosial; Trust yang dijabarkan oleh Max
Weber, dimana Weber melihat sekte babtis pada agama kristen yang memperlihatkan
kualitas moral dalam mengawali sebuah bisnis serta untuk mendapatkan pinjaman
modal. Unsur-unsur modal sosial yang dijabarkan oleh Max Weber yakni :
1. Adanya jaringan hubungan
non ekonomi.
2. Adanya fungsi jaringan
sosial yang memungkinkan terjadinya perputaran informasi.
3. Informasi dan kepercayaan
digunakan untuk mendapatkan sumber daya ekonomi.
Seperti
pernyataan Weber yang melihat bahwa orang Protestan bekerja keras bukan untuk
mencari keuntungan, melainkan ingin meraih kedudukan di hadapan Tuhan. Dari
pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa tindakan ekonomi seseorang sangat
dipengaruhi oleh unsur kepercayaan (religiusitas) yang dimiliki setiap
masyarakat. Agama dalam hal ini berperan dalam menumbuhkan sikap semangat untuk
bekerja keras, hemat dan perduli terhadap sesamanya. Apabila mereka mempercayai
hal itu maka Tuhan akan memberikan jaminan pahala dan surga bagi mereka.
Beberapa
peneliti mengungkapkan bahwa trust itu
berasal dari sebuah jaringan sebagai sumber penting tumbuh dan hilangnya trust. Dalam pandangan Francis Fukuyama, trust adalah sikap saling mempercayai di
masyarakat yang memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang
lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial. Fukuyama
berpendapat bahwa kepercayaan adalah pengharapan yang muncul dalam sebuah
komunitas yang berperilaku normal, jujur dan kooperatif berdasarkan norma-norma
yang dimiliki bersama. Adanya jaminan tentang kejujuran dalam komunitas dapat
memperkuat rasa solidaritas dan sifat kooperatif dalam komunitas. Modal sosial; kepercayaan dapat diperoleh
melalui hubungan vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal dalam hal ini
adalah bahwa pekerja migran menciptakan hubungan sosial yang baik dengan para
pengusaha kecil konveksi di tempat mereka bekerja. Hal ini dimaksudkan untuk
menimbulkan rasa percaya diantara para pengusaha dan pekerja sehingga
menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dikedua belah pihak
hubungan yang kedua adalah horizontal yaitu hubungan sosial dengan sesama
pekerja migran dan masyarakat di sekitar mereka. Hubungan yang baik diantara
sesama pekerja migran dalam kelompoknya akan membangun rasa solidaritas yang
tinggi dan menimbulkan kepercayaan (trust).
Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Lubis, yang menyoroti bagaimana bekerjanya
elemen modal sosial yakni kepercayaan dalam pengelolaan arisan, dia melihat
bahwa kepercayaan antar anggota dengan pengurus arisan merupakan perekat kuat
untuk terjalinnya kerjasama yang lebih baik. Anggota percaya kepada pengurus
karena mereka jujur, bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan anggota (bukan
untuk kepentingan pribadi atau kelompok individu), dan menjaga kepercayaan itu
ketika ditunjuk sebagai pengurus dalam anggota.
Beberapa
dimensi Modal Sosial dikumpulkan datanya, salah satunya adalah perasaan saling
mempercayai dan rasa aman yakni:
·
Percaya
meninggalkan rumah, untuk berpergian ke luar kota, bahwa rumah yang ditinggalkan akan aman.
·
Percaya bahwa
tetangga akan ikut mengawasi keamanan rumah yang kita tinggalkan.
·
Percaya bahwa
tetangga semuanya adalah orang yang baik.
·
Perasaan aman
berjalan sendiri di jalanan setelah malam hari.
·
Persetujuan pada
pendapat bahwa setiap orang
dapat dipercaya.
·
Reputasi aman di
area tempat tinggal.
·
Perasaan percaya
pada pemerintah.
·
Perasaan percaya
pada anggota legislatif.
·
Perasaan percaya
pada pemimpin lokal.
·
Perasaan percaya
pada tokoh agama yang ada dalam komunitas
dan yang berada di luar komunitas.
Bentuk
kepercayaan (trust) yang dimiliki setiap individu tidak hanya terdapat dalam
kesamaan religi saja melainkan sudah menyebar pada tingkatan yang lebih tinggi
lagi. Dengan demikian kepercayaan (trust) yang dimiliki oleh setiap individu
baik itu pada pengusaha etnis Cina dalam komunitasnya akan memberikan
kontribusi dalam strategi berbisnis.
0 komentar :
Posting Komentar