Untuk membangun
suatu relationship marketing, Kotler (2000:59) mengemukakan lima tahap yang
harus dilalui, yaitu sebagai berikut:
a. Basic marketing.
Wiraniaga menjual
produknya begitu saja
tidak menghubunginya
sehingga hubungan antara
keduanya tidak terjadi lagi.
b. Reactive marketing.
Wiraniaga
menjual produknya dan
mendorong pelanggan untuk menghubunginya jika
mempunyai pertanyaan, komentar,
atau keluhan.
c. Accountable marketing.
Wiraniaga menghubungi
pelanggan segera setelah
penjualan untuk menanyakan apakah
produknya memenuhi harapan
pelanggan. Wiraniaga tersebut juga
meminta saran perbaikan
produk atau pelayanan dan
menanyakan kekecewaan tertentu.
Informasi itu membantu
perusahaan terus meningkatkan kinerjanya.
d. Proactive marketing.
Wiraniaga perusahaan
menghubungi pelanggan secara periodik untuk
memberitahukan tentang penggunaan
produk yang lebih baik atau
produk baru yang memudahkan pekerjaan.
e. Partnership marketing.
Perusahaan terus
bekerja sama dengan
pelanggan untuk menemukan cara-cara
penghematan bagi pelanggan
atau membantu pelanggan supaya
berkinerja lebih baik.
Payne (2000)
mengemukakan model enam
pasar (six market models) yang
menjelaskan bagaimana relationship marketing
harus dibina dengan petaruh
lainnya
a. Customer markets (pasar pelanggan).
Customer
markets meliputi pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan.
Customer markets menjelaskan
bagaimana karakteristik dari berbagai
macam hubungan pelanggan
yang sudah ada.
b. Referral markets (pasar koneksi).
Pemasaran
terbaik adalah pemasaran
yang diselenggarakan oleh
pelanggan anda sendiri. Namun pelanggan yang sudah ada bukan satu-satunya sumber
koneksi (referral). Sumber
lain misalnya perantara,
penghubung, pengganda, agen, dan sebagainya.
c. Supplier/alliance
markets (pasar pemasok).
Hubungan perusahaan
dengan pemasok tempo
dulu bersifat permusuhan, kini
diganti hubungan berdasar
kemitraan dan kolaborasi. Di
mana hubungan yang
dibangun adalah untuk menjaga kestabilan terhadap supply
chains.
d. Recruitment markets (pasar rekrutmen).
Sumber daya
langka kunci dalam organisasi bukan lagi
kapital atau bahan mentah,
tetapi sumber daya
manusia yang terampil.
Dan situasinya tidak semakin
mudah, sekalipun peningkatan pengangguran. Merekrut
manusia yang dapat
memberi kontribusi penyampaian
layanan pelanggan terbaik adalah kuncinya.
e. Influence market (pasar
pengaruh).
Pasar pengaruh
adalah kelompok eksternal
yang berpengaruh pada perusahaan,
contohnya lembaga pemerintah,
kelompok politik, asosiasi perdagangan, otoritas
kontrol lingkungan, dan
lain-lain. Hubungan dengan mereka
biasanya hanya di
bawah humas. Hal penting
yang harus disadari
sekarang, kegiatan ini
merupakan unsur penting dalam
pemasaran secara keseluruhan.
f. Internal markets (pasar internal).
Pemasaran internal memiliki dua konsep utama,
yaitu:
1)
1) Setiap
karyawan dan setiap
departemen dalam organisasi
adalah pelanggan internal, dan
pemasok internal. Operasi
optimal organisasi tersebut terjamin
bila dan departemen
memberi dan menerima layanan
terbaik.
2)
Memastikan seluruh
staf bekerja sama
sesuai misi, strategi,
dan tujuan yang ditentukan organisasi.
Dari dasar
semua ini dapat
dikatakan bahwa relationship marketing yang efektif
terletak pada pengelolaan data base yang sistematis dalam perusahaan
(Harrison, 1993). Disarankan
bahwa orientasi jangka panjang dalam
hubungan antara penjual
dan pembeli ditentukan
oleh dua faktor utama (Ganesan,
1994), yaitu :
a. Saling ketergantungan antara
penjual dan pembeli.
b. Perluasan dari
kepercayaan (trust) di antara satu sama lain.
0 komentar :
Posting Komentar