Analisis Fundamental
dan Teknikal
Analisis
yang digunakan dalam penilaian harga saham adalah
1. Analisis Fundamental
Analisis
ini berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan
calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang
nantinya menjadi milik investor. Apakah sehat atau tidak dan sebagainya.(Panji
dan Piji,2003:109).
2. Analisis
Teknikal
Analisis
Teknikal adalah analisis penentuan harga saham (asset keuangan) sebuah
perusahaan publik yang didasarkan atas relasi penawaran-permintaan terhadap
saham. Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan biasanya data
yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer
Analisis
Rasio
Rasio
adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam
data finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship)antara suatu jumlah tert entu dengan jumlah yang lain
(Munawir, 2000:54). Rasio sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical
terms yang dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data
finansial (Bambang Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari
laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional
perusahaan.
Penggolongan
Rasio
Menurut
R. Agus Sartono (2011:114), penggolongan rasio terdiri dari :
1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
2) Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
3) Rasio
Rentabilitas/Profitabilitas (Profitability Ratios)
4) Rasio Solvabi litas (Solvency Ratios)
5) Rasio Pasar (Market Ratios)
Rasio
ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per
saham
1. Earning
Per Share ( EPS )
Menurut
Tjiptono Darmadji dan Hendy M (2001) pengertian laba per lembar saham atau EPS
merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh
investor atau pemegang saham per lembar sahamnya.
EPS = Deviden
Saham Umum
Jumlah lembar Saham Umum
2.
Price Earning Ratio (PER)
(Tjiptono
Darmadji,2001:139), Berdasarkan pendapat di atas, pengertian PER yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga pasar per
lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
PER
= Harga pasar per lembar saham
biasa
Laba per lembar saham
(Arifin,2002:87),
suatu perusahaan yang memiliki PER yang
tinggi, berarti perusahaan tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi
hal ini menunjukan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa mendatang,
sebaliknya perusahaan dengan PER rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang
rendah, semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah harga untuk
diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cendrung
semakin menurun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi, semakin
rendah nilai PER maka semkin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik
pula kinerja perlembar saham dalam menghasilkan laba bersih perusahaan, semakin
baik kinerja perlembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli
saham tersebut.
3. Return On Asset (ROA)
Return
On Asset ( ROA ) digunakan untuk mengukur
efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keun tungan
dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba bersih sebelum pajak
Total Aktiva
4.
Debt to
Equity Rasio (DER)
Dianata
Eka Putra(2003:76), Debt to Equity Rasio (DER)
atau rasio utang atas modal adalah menggambarkan sampai sejauh mana modal
pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar.
DER = Total hutang
Modal
0 komentar :
Posting Komentar