Tiga
Pendekatan Pada Perubahan Organisasi.
1. Active
Research (AR) Approach / Pendekatan
Penelitian Tindakan.
AR adalah sebuah data yang berdasarkan
proses yang berorientasi pada masalah yang mendiagnosa kebutuhan untuk berubah,
mengenalkan tentang penemuan baru dan mengevaluasi serta menstabilkan perubahan
yang diinginkan
Sejalan dengan pengenalan mengenai
“The Force” Model, kurt lewin merekomendasikan sebuah pendekatan action
research (penelitian tindakan) pada proses perubahan. AR mengambil pandangan
bahwa perubahan yang penuh dengan arti merupakan kombinasi dari orientasi
aksi/tindakan (perubahan perilaku dan tindakan) dan orientasi penelitian (teori
percobaan). Di lain pihak, proses perubahan membutuhkan orientasi
tindakan karena tujuan pokoknya adalah menghasilkan perubahan. Orientasi
tindakan melibatkan penentuan masalah saat ini dan mengaplikasikan penemuan
untuk memecahkan masalah tersebut. Dilain pihak, proses perubahan merupakan
penelitian pembelajaran karena agen perubahan mengaplikasikan suatu sistem
kerja konseptual seperti dinamika dalam team atau budaya organisasi pada
situasi yang nyata. Seperti penelitian baik lainnya, proses perubahan
melibatkan pengumpulan data untuk menentukan / mendiagnosa problem secara lebih
efektif dan untuk mengevaluasi secara sistematis bagaimana sebaiknya teori
tersebut bekerja saat berlatih / melakukan percobaan. Dengan kata lain,
penelitian tindakan memasukkan paham dari pembelajaran organisasi dan manajemen
pengetahuan.
Dengan
dua kerangka dari tindakan dan penelitian, pendekatan penelitian tindakan
mengambil sebuah pandangan terbuka. Ini menunjukkan bahwa organisasi mempunyai
banyak bagian yang tidak berdiri sendiri, jadi agen perubahan harus
mengantisipasi konsekuensi campur tangan mereka baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. AR adalah proses yang membutuhkan partisipasi tinggi karena
sistem perubahan terbuka membutuhkan pengetahuan dan komitmen dari anggota
dalam sistem tersebut. Tentu saja, para pegawai adalah peneliti-peneliti
penting seperti yang ikut mengambil bagian dalam campur tangan tersebut.
Kesimpulannya, AR adalah sebuah data yang berdasarkan proses yang berorientasi
pada masalah yang mendiagnosa kebutuhan untuk berubah, mengenalkan tentang
penemuan baru dan mengevaluasi serta menstabilkan perubahan yang diinginkan.
2. Appreciative Inquiry
Approach / Pendekatan AI
Adalah suatu proses perubahan
organisasi yang mengarahkan perhatian group dari masalahnya sendiri dan
memfokuskan peserta kepada potensi kelompok dan elemen-elemen positif lainnya.
AI berusaha untuk memecahkan penyelesaikan masalah secara
mental dari latihan manajemen perubahan tradisional dengan membentuk kembali
hubungan yang positif dan memungkinkan. Hal tersebut mencari kekuatan dan kemampuan
organisasi / team lalu mengambil dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk
kesuksesan dan menjadi terkenal selanjutnya/ kedepannya. Karena itu AI memberi
dasar mendalam dalam filosofi yang ada dari perilaku organisasi yang positif
(variasi dari psikologi positif) yang berfokus dalam membangun kualitas positif dan sifat induvidual
atau sebagai institusi penentang yang berfokus hanya pada usaha untuk
memperbaiki apa yang salah pada diri mereka. Dengan kata
lain, pendekatan ini menekankan pada
pembangunan kekuatan dari usaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
AI
secara khas mengarahkan penyelidikan tersebut kearah kegiatan / peristiwa yang
berhasil dan organisasi yang berhasil atau unit kerja. Fokus eksternal ini
menjadi suatu bentuk dari model prilaku, tetapi itu juga menaikan dialog
terbuka dengan mengarahkan perhatian kelompok dari masalahnya sendiri. AI
secara khusus berguna ketika peserta menyadari masalah mereka atau telah
merasakan penderitaan dari hubungan mereka yang negatif. Orientasi yang positif
dari AI memungkinkan group-group yang melewati tekanan-tekanan yang negatif ini
dan membangun perspektif yang lebih penuh harapan mengenai masa depan mereka
dengan fokus pada sesuatu yang mungkin.
3. Pendekatan Struktur Belajar Paralel
Struktur
belajar paralel adalah pengaturan dengan partisipasi aktif yang sangat tinggi
yang meliputi orang-orang dari kebanyakan level organisasi yang mengikuti model
kegiatan penelitian untuk menghasilkan perubahan organisasi yang berarti. Mereka
adalah struktur sosial yang dikembangkan yang sejalan dengan hirarki formal
dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran organisasi. Peserta yang ideal
dalam struktur belajar paralel semestinya bebas dari batasan organisasi yang
lebih tinggi sehingga mereka dapat memecahkan masalah organisasi dengan
efektif.
0 komentar :
Posting Komentar