Konsep Pemasaran Modern
Banyak perubahan besar
telah terjadi dalam
konsep teori pemasaran.
Konsep pemasaran yang
terefleksi dalam perpaduan unsur
4P dalam pemasaran sangat
menonjol dalam pemikiran
dan praktek pemasaran sampai
pertengahan tahun 1980-an.
Ketika referensi tentang hubungan pelanggan
dan membangun hubungan
mulai muncul dalam literatur dan
menjadi fokus dari
banyak penelitian. Konsep
pemasaran walaupun masih
relevan, telah dikembangkan untuk
memasukkan dimensi hubungan. Konsep
pemasaran modern menurut
Ali Hasan (2008:8)
adalah konsep yang menganut
paham bahwa kegiatan
pemasaran dijalankan dengan berorientasi
pada konsumen atau
pelanggan. Konsep ini
sangat populer, karena dalam
kegiatan pemasaran konsep
ini dibangun
berdasarkan asumsi dari aplikasi pemikiran sebagai berikut:
a. Pelanggan lebih tahu apa
yang mereka butuhkan dan inginkan.
b. Orientasi pada
kebutuhan dan keinginan
pelanggan sebagai sasaran utama bagi keberhasilan kegiatan
pemasaran.
c. Riset pemasaran
membantu dalam menentukan
kebutuhan dan keinginan
pelanggan dengan tepat.
d. Pelanggan
yang puas akan
menghargai produsen dengan
melakukan pembelian yang berulang-ulang.
e. Perbedaan penawaran yang kompetitif sangat
penting bagi pelanggan dalam
mengenali produk yang diinginkannya.
Barnes (2003) mengatakan ada banyak faktor yang berperan dalam
meningkatkan kesadaran para
ahli pemasaran tentang
keuntungan menaruh perhatian pada
hubungan. Pertama, sistem
informasi dibanyak
perusahaan telah diperbaiki
sampai pada titik
di mana para
manajer, banyak yang merupakan
pengalaman pertama, mampu
mengkalkulasi paling tidak taksiran
kasar dari nilai
seorang pelanggan dan
karena itu juga menaksir
kerugian yang dialami
karena kehilangan pelanggan tersebut. Sebagai
hasilnya, banyak perusahaan
mulai untuk pertama kalinya memusatkan
perhatian pada strategi-strategi untuk
memuaskan dan mempertahankan pelanggan
yang ada, pada
saat yang sama
juga mencoba menarik pelanggan
baru. Bagi banyak
dari mereka, ini
adalah kali pertama mereka
mampu memperlakukan pelanggan
sebagai sebuah aset atau investasi
untuk dikelola.
Yang kedua, dengan
berkembangnya penekanan pada
sektor pelayanan yang tumbuh
dengan cepat dan
pada pelayanan dalam
bidang bisnis secara umum,
para ahli pemasaran mulai lebih memperhatikan sisi yang
lebih lembut dari
interaksi mereka dengan pelanggan. Banyak yang mulai
menyadari bahwa memiliki
produk yang hebat
dan harga yang murah
mungkin tidaklah cukup,
bahwa mungkin keputusan
pelanggan untuk terus
berbisnis dengan sebuah
perusahaan sebagian besar dipengaruhi oleh bagaimana pelanggan tersebut diperlakukan atau
bahkan perasaan apa yang
tumbuh dalam diri
mereka saat berbisnis
dengan perusahaan tersebut. Dengan
kemajuan dalam pelayanan,
pemikiran pemasaran mulai menyadari
bahwa banyak faktor
berperan pada apakah seorang pelanggan
kembali atau tidak.
Berkembanglah pandangan yang lebih
holistik tentang apa sebenarnya
pemasaran itu dan
faktor-faktor apa yang berperan
dalam memberikan kepuasan pada pelanggan.
Yang ketiga, sifat
persaingan telah begitu
banyak berubah dalam kebanyakan industri
sehingga perusahaan harus
mampu berkompetisi dalam level
yang amat berbeda
dari apa yang
pernah mereka lakukan di masa lampau. Persaingan tersebut tidak hanya bersifat global, namun
telah meningkat menjadi taraf
persaingan baru. Beberapa
tahun yang lalu, perusahaan yang mampu memberikan produk
berkualitas tinggi mendapat
keuntungan atas pesaing-pesaingnya. Sekarang
ini, dikebanyakan industri pabrikan, adanya
standar produksi dan
kemajuan teknologi berarti produk tersebut jarang gagal. Sama halnya, dalam banyak
industri jasa, pelayanan jasa yang
dibantu dengan teknologi
dan secara umum
meningkatnya standar
pelayanan membuat pelayanan
jasa tersebut dapat
diselesaikan tanpa kesalahan atau
gangguan. Kebanyakan perusahaan
mampu melakukannya secara benar
dalam menyediakan jasa
atau produk inti mereka.
Perusahaan-perusahaan yang sekarang
bersaing untuk membangun
hubungan sejati dengan
pelanggan menyadari bahwa melakukannya dengan benar tidaklah
cukup.
Fokus dari pendekatan berbasis hubungan
untuk berbisnis adalah pemahaman tentang
apa yang diinginkan
dan dibutuhkan pelanggan
dan memandang pelanggan sebagai
aset jangka panjang
yang akan memberikan pemasukan
yang terus menerus
selama kebutuhan mereka dipuaskan. Pandangan
bahwa pemasaran yang
sukses berarti memiliki produk yang
baik dengan harga
yang baik, tidaklah mencukupi lagi. Hal ini bukan berarti bahwa produk dan
harga tidak penting, produk dan harga itu
penting, namun memiliki harga
dan produk yang
baik tidaklah cukup untuk menjamin sukses
pemasaran dalam bentuk
loyalitas pelanggan dan hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan
0 komentar :
Posting Komentar