Modal sosial
atau social capital merupakan satu terminologi baru yang
dikembangkan oleh ahli-ahli sosial untuk memperkaya pemahaman kita tentang
masyarakat dan komunitas. Modal sosial menjadi khasanah perdebatan yang menarik
bagi ahli-ahli sosial dan pembangunan khususnya awal tahun 1990-an. Teori
tentang modal sosial ini pada awalnya dikembangkan oleh seorang sosiolog
Perancis bernama Pierre Bourdieu, dan oleh seorang sosiolog Amerika Serikat
bernama James Coleman.
Bourdieu
menyatakan ada tiga macam modal, yaitu modal uang, modal sosial, dan modal
budaya, dan akan lebih efektif digunakan jika diantara ketiganya ada interaksi
sosial atau hubungan sosial. Modal sosial dapat digunakan untuk segala
kepentingan, namun tanpa ada sumber daya fisik dan pengetahuan budaya yang
dimiliki, maka akan sulit bagi individu-individu untuk membangun sebuah
hubungan sosial. Hubungan sosial hanya akan kuat jika ketiga unsur diatas eksis
(Hasbullah, 2004:9).
James Coleman
mengartikan modal sosial (social
capital) sebagai struktur hubungan antar individu-individu yang memungkinkan
mereka menciptakan nilai-nilai baru. Menurut Coleman, modal sosial lemah oleh
proses-proses yang merusak kekerabatan, seperti perceraian dan perpisahan, atau
migrasi. Ketika keluarga meninggalkan jaringan-jaringan kekerabatan mereka yang
sudah ada, teman-teman dan kontak-kontak yang lainnya, maka nilai dari modal
sosial mereka akan jatuh (Field, 2005:140).
Fukuyama
merumuskan modal sosial dengan mengacu kepada “norma-norma informal yang mendukung kerjasama antara individu dan kapabilitas
yang muncul dari prevalensi kepercayaan dalam suatu masyarakat atau di dalam
bagian-bagian tertentu dari masyarakat. Modal sosial dapat menfasilitasi
ekspansi ekonomi ke tingkat yang lebih besar bila didukung dengan radius
kepercayaan yang meluas(Ahmadi, 2003: 6 ). Putnam merumuskan modal sosial
dengan mengacu pada ciri-ciri organisasi sosial, seperti jaringan, norma-norma,
dan kepercayaan yang menfasilitasi koordinasi kerjasama untuk sesuatu yang
manfaatnya bisa dirasakan secara bersama-sama (mutual benafit).modal sosial
dalam bentuk struktur masyarakat yang horizontal ( yang kemudian melahirkan
asosiasi-asiosiasi horisontal) berperan penting dalam mendukung kemajuan
ekonomi.
Menurut Robert
Lawang, modal sosial menunjuk pada semua kekuatan kekuatan sosial komunitas
yang dikontruksikan oleh individu atau kelompok dengan mengacu pada struktur
sosial yang menurut penilaian mereka dapat mencapai tujuan individual dan/atau
kelompok secara efisien dan efektif dengan modal-modal lainnya (Lawang,
2004:24).
Konsep modal
sosial menawarkan betapa pentingnya suatu hubungan. Dengan membagun suatu
hubungan satu sama lain, dan memeliharanya agar terjalin terus, setiap individu
dapat bekerjasama untuk memperoleh hal-hal yang tercapai sebelumnya serta
meminimalisasikan kesulitan yang besar. Modal sosial menentukan bagaimana orang
dapat bekerja sama dengan mudah. Hakikat modal sosial adalah hubungan sosial
yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat. Hubungan sosial mencerminkan
hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama sehingga menghasilkan
jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial, saling percaya, termasuk nilai dan
norma yang mendasari hubungan sosial tersebut (Ibrahim, 2006:110).
Pierre Bourdieu
(Dalam Field, 2005:16) menjelaskan bahwa pusat perhatian utamanya dalam modal
sosial adalah tentang pengertian “tataran sosial”. Menurutnya bahwa modal
sosial berhubungan dengan modal-modal lainnya, seperti modal ekonomi dan modal
budaya. Ketiga modal tersebut akan berfungsi efektif jika kesemuanya memiliki
hubungan. Modal sosial dapat digunakan untuk segala kepentingan dengan dukungan
sumberdaya fisik dan pengetahuan budaya yang dimiliki, begitu pula
sebaliknya.dalam konteks huibungan sosial, eksistensi dari ketiga modal (modal
sosial, modal ekonomi dan budaya) tersebut merupakan garansi dari kuatnya suatu
ikatan hubungan sosial.
Modal sosial
atau Social Capital merupakan sumber daya yang dipandang sebagai investasi
untuk mendapatkan sumber daya baru. Sumber daya yang digunakan untuk investasi,
disebut dengan modal. Modal sosial cukup luas dan kompleks. Modal sosial disini
tidak diartikan dengan materi, tetapi merupakan modal sosial yang terdapat pada
seseorang. Misalnya pada kelompok institusi keluarga, organisasi, dan
semua hal yang dapat mengarah pada
kerjasama. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan pola-pola
hubungan antar individu dalam suatu kelompok dan antar kelompok, dengan ruang
perhatian pada kepercayaan, jaringan, norma dan nilai yang lahir dari anggota
kelompok dan menjadi norma kelompok.
Pada masyarakat dikenal beberapa jenis modal,
yaitu modal budaya (cultural capital),
modal manusia (human capital), modal keuangan (financial capital) dan modakl
fisik. Modal budaya lebih menekankan pada kemampuan yang dimiliki seseorang,
yang diperoleh dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Modal
manusia lebih merujuk pada kemampuan, keahlian yang dimiliki individu. Modal
keuangan merupakan uang tunai yang dimiliki, tabungan pada bank, investasi,
fasilitas kredit dan lainya yang bisa dihitung dan memiliki nilai nominal. Modal fisik dikaitkan dengan segala sesuatu yang
berkaitan dengan material atau fisik
0 komentar :
Posting Komentar