1.
Pentingnya
Manajemen Proyek
Sistem
informasi proyek memilika tingkat kegagalan yang tinggi. Hampir setiap
organisasi, proyek sistem informasi memakan waktu dan biaya terlalu banyak.
Ketika suatu sistem informasi gagal berfungsi dengan baik atau memakan biaya
terlalu besar untuk dikembangkan, perusahaan mungkin tidak akan dapat
memperoleh manfaat dari investasi sistem informasi mereka.
• Proyek macet dan kegagalan sistem
Antara
30 dan 40 % dari semua proyek piranti lunak adalah proyek “macet”
yang jauh melampaui proyeksi jadwal dan anggaran semula dan gagal
berfungsi sesuai dengan yang telah ditentukan (Keil, Mann, dan Rai, 2000).
Sebuah
sistem dirancang dengan antar muka pengguna yang buruk. Antar muka pengguna
(user interface) adalah bagian sistem dimana pengguna akhir berinteraksi.
• Sasaran manajemen proyek
Proyek
adalah serangkaian aktifitas yang
berhubungan terencana untuk mencapai sasaran bisnis tertentu. Manajemen
proyek mengacu pada penerapan pengetahuan, keahlian, perangakat teknik untuk mencapai
sasaran tertentu dalam batasan anggaran dan waktu yang ditentukan. Cakupan dalam manajemen proyek meliputi:
waktu, biaya , kualitas dan resiko
Aktivitas
manajemen proyek meliputi perencanaan pekerjaan, penilaian resiko, pengadaan
sumber daya manusia dan bahan baku, penugasan, pengarahan aktivitas dll.
2. Memilih Proyek
• Struktur
manajemen untuk proyek sistem informasi
Puncak
struktur manajemen untuk proyeksi sistem informasi adalah kelompok perencanaan
strategis perusahaan dan komite pengendali sistem informasi.
• Menghubungkan
proyek sistem dengan rencana bisnis
Organisasi
mengembangkan rencana sitem informasi yang mendukung rencana bisnis
keseluruhannya dan sistem-sistem strategis dimasukkan kedalam perencanaan
tingkat tertinggi. Rencana berisi sasaran perusahaan dan menjelaskan bagaimana
teknologi informasi akan mendukung pencapaian sasaran tersebut.
• Analisis perusahaan dan faktor kunci
keberhasilan
1.
Analisi perusahaan
(Perencanaan sistem bisnis)
Analisi
perusahaan menekankan bahwa kebutuhan informasi perusahaan dapat dipahami
dengan cara memeriksa keseluruhan organisasi dari segi unit, fungsi, proses,
dan elemen datannya.
2.
Faktor kunci keberhasilan (critical succes factors)
Faktor
kunci keberhasilan menekankan bahwa kebutuhan informasi organisasi ditentukan
oleh sejumlah faktor kunci keberhasilan dari manajer. Csf dibentuk oleh
industri, perusahaan, manajer dan lingkungan yang lebih luas. Metode utama yang
digunakan adalah wawancara perorangan sebanyak 3 atau 4 dengan sejumlah manajer
tingkat atas yang mengidentifikasi sasaran mereka dan CSF-nya. Kekuatan metode
CSF adalah menghasilkan data yang lebih sedikit untuk dianalisis daripada
analisis perusahaan
• Menggunakan
CSF untuk mengembangkan sistem
Manajemen
CSF
• Analisi
Portofolio
Dapat
digunakan untuk mengevaluasi proyek sistem yang sifatnya alternatif. Analisis ini menginventaris semua proyek dan
aset sistem informasi organisasi termasuk infrastruktur, kontrak organisasi,
kontrak outsourcing dan lisensi.
• Model
Penilaian
Berguna
untuk memilih proyek yang perlu memperhitungkan banyak kritetia. Model
penilaian digunakan secara umum untuk mengkonfirmasi, merasionalisasi, dan
mendukung keputusan alih-alih menjadi penentu final dala mwemilih sistem.
3
Menentukan Nilai Bisnis Sistem Informasi
• Biaya
dan manfaat sistem informasi
Manfaat
berwujud dapat diukur dan diberikan nilai uang, sedangkan manfaat tak berwujud
seperti layanan konsumen yang lebih efisin atau pengamilan keputusan yang lebih
baik, tidak dapat diukur langsung tetapi dapat menghasilkan keuntungan dalam
jangka panjang yang dapat diukur.
• Penganggaran
modal untuk sistem informasi
Adalah
salah satu teknik mengukur nilai investasi dalam proyek investasi modal jangka
panjang. Model penggangaran modal yang mendasar dalan evaluasi proyek teknologi
informasi adalah :
- metode pembayaran kembali
- tingkat pengembalian atas investasi akuntansi
- nilai sekarang bersih
- tingkat pengembalian internal
• Model
penentuan harga opsi nyata
Model
penetuan harga opsi nyata menggunakan
konsep dari penilaian opsi yang dipinjam dari industri keuangan. Opsi
pada dasarnya adalah hak, bukan kewajiban, untuk melakukan tindakan dimasa
depan. Kekurangan paling mendasar dari model ini adalah dalam memperkirakan
semua variabel kunci yang mempengaruhi nilai opsi, termasuk arus kas yang
diperkirakan dari aset dan perubahan-perubahan dalam biaya implementasi.
4
Mengelola Resiko Proyek
• Dimensi
resiko proyek
Tingkat
resiko proyek dipengaruhi oleh beberapa dimensi resiko proyek, yaitu :
1. ukuran proyek
2. struktur proyek
3. pengalaman dengan teknologi
Kesulitas
teknologi adalah salah satu faktor resiko dalam proyek sistem informasi.
• Manajemen
perubahan dan konsep implementasi
• Perubahan
cara informasi didefinisikan, diakses yang digunakan untuk mengelola sumber
daya organisasi sering menghasilkan pembagian kekuasaan dari kekuatan yang
baru. Konsep implementasi dalam aktifitas organisasi yang berhubungan dengan
penggunaan manajemen, dan rutinitas dari sebuah inovasi.
• Mengendalian
faktor risiko
Strategi
dirancang untuk memastikan bahwa para pengguna memainkan peran yang tepat
sepanjang periode implementasi dan untuk mengelola proses perubahan
organisasional. Dalam mengelola resiko proyek meliputi identifikasi sifat, dan
tingkat resiko yang dihadapi proyek.
0 komentar :
Posting Komentar