Senin, 15 Juni 2015

Experiental Marketing Starbuks Indonesia

                Analisis sistem penjualan berbasis strategi Experiental Marketing pada PT Sari Coffe Indonesia atau  Starbuks di Indonesia
experiental marketing pada starbuks
starbuks
A.    Pengertian
Experiential marketing adalah konsep pemasaran yang menekankan kinerja produk dalam memberikan pengalaman yang menimbulkan emosi yang menyentuh hati dan perasaan pelanggan. Pendekatan experiential marketing dibentuk guna melengkapi pendekatan tradisional dengan menghadirkan pengalaman-pengalaman yang unik, positif, dan mengesankan yang membentuk memorable experience bagi konsumen.

B.     Analisis :
Starbucks  merupakan kedai kopi dengan gerai gerainya yang tersebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini Starbucks tercatat sudah memiliki 151 gerai di Indonesia.  Dimensi Experiental marketing yang ada pada Starbuks :
a.       Sense / Sensory Experience
Sense Experience didefinisikan sebagai usaha penciptaan
pengalaman yang berkaitan dengan panca indera melalui
penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau.
Ø  Dimensi Sense pada Starbucks :
Untuk mendiferensiasikan Starbuks dan produknya di market, memotivasi konsumen untuk mau membeli produk tersebut dan menyampaikan value kepada konsumennya Strarbuks menggunakan strategi pada gerainya yakni konsep open kitchen (dapur terbuka) sehingga pelanggan mampu melihat jelas proses pembuatan hidangan yang akan disajikan kepadanya,  selain itu alunan music jazz mengiringi pelanggan dalam menyantap hidangan sehingga pelanggan merasa nyaman dan betah di gerai starbuks.
b.      Feel / Affective Experience
Feel Experience adalah strategi dan implementasi untuk
memberikan pengaruh merek kepada konsumen melalui
komunikasi (iklan), produk (kemasan dan isinya), identitas
produk (co-branding), lingkungan, website, orang yang
menawarkan produk.
Ø  Dimensi feel pada starbuks :
Starbuks memiliki pemahaman yang jelas mengenai cara penciptaan perasaan melalui pengalaman konsumsi yang dapat menggerakkan imajinasi konsumen yakni pengalaman meminum secangkir kopi dengan beberapa snack dimana pkonsumen dapat menikmati kopi yang jernih yang higienis dan nikmat dimana konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan/ penyajian kopi tersebut sehingga diharapkan dapat  membuat
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian yang berulang.
Dalam mempengaruhi emosi dan suasana
hati konsumen, starbuks menerapkan strategi pelayanan ramah dan k has melalui keterampilan para pelayan / bartender kopi dalam menyajikan kopi yang nikmat.

c.   Think / Creative Cognitive Experience
Tujuannya adalah mendorong konsumen sehingga tertarik dan berpikir secara kreatif sehingga mungkin dapat menghasilkan evaluasi kembali mengenai perusahaan dan merek tersebut. prinsip yang terkandung dalam
Ø  Think Experience, pada gerai starbuks yaitu :
Bahwa starbuks merupakan tempat ketiga setelah rumah dan kantor, artinya starbuks merupakan tempat yang cocok , sangat nyaman untuk beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan, ataupun untuk mengawali hari dengan meminum segelas kopi .
d.       Act / Physical Experience and Entitle Lifestyle
Merupakan teknik pemasaran untuk menciptakan pengalaman konsumen yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, pola perilaku, dan gaya hidup jangka panjang serta pengalaman yang terjadi dari interaksi dengan orang lain.
Ø  Dimensi Act pada starbucks :
Tujuan dari Starbuck  adalah untuk memberikan kesan terhadap pola perilaku dan gaya hidup . Kemunculan Starbucks sebagai kedai kopi modern yang kental dengan budaya Amerikanya, membuat masyarakat Indonesia menganggap bahwa meminum kopi di kedai Starbucks menjadi gaya hidup golongan masyarakat tertentu (menganggap kelas atas)
e.        Relate / Social Identity Experience
Relate Experience merupakan gabungan dari keempat aspek Experiential Marketing yaitu sense, feel, think, dan act. Pada umumnya Relate Experience menunjukkan hubungan dengan orang lain, kelompok lain (misalnya negara, masyarakat, budaya).

Ø  Dimensi relate pada Starbuks : Starbucks sangat peduli pada semua hal seperti lingkungan fisik, mutu produk, perlunya penyusunan prioritas kerja, pentingnya reputasi perusahaan, bahkan budaya yang menyenangkan. Secangkir kopi yang nikmat oleh karenanya Starbucks adalah persinggahan yang lebih dari sekedar tempat minum kopi. Keberhasilan Starbucks sebagian dimulai dari kemauan untuk menantang pemikiran konvensional sembari memperhatikan hal-hal detail yang memungkinkan Starbucks untuk berinovasi. Salah satu contohnya ketika perusahaan berusaha mengembangkan kemasan yang sanggup mempertahanan kesegaran kopi, tidak hanya tujuh hari, tapi sampai enam minggu.

Ditulis Oleh : Unknown // 08.13
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.