Jumat, 11 Oktober 2013

manajemen persediaan


BAB I PENDAHULUAN Perusahaan atau organisasi dalam memenuhi ketidakpastian permintaan dari waktu kewaktu memerlukan adanya persediaan agar kelancaran operasi bisnisnya tetap berjalan.Dalam sebuah pabrik (manufacturing) persediaan dapat berupa : persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi dan persediaan suku cadang. Selain untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan, perlunya persediaan bagi perusahaan maupun organisasi adalah untuk mengatasi ketidakpastian dari pasokan supplier dan adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan. Untuk mengatasi persoalan ketidakpastian tersebut perusahaan atau organisasi harus melakukan manajemen pengendalian persediaan yang tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan, memperlancar proses produksi dan untuk menghadapi fluktuasi harga. Dalam memperoleh laba yang maksimal, dapat diperoleh dengan meminimalkan biaya yang berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pemesanan, persediaan dalam jumlah yang relatif besar sehingga mendorong jumlah persediaan yang besar. BAB II ISI Pengendalian persediaan (inventory) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu (Aminudin : 2005). Biaya – biaya dalam keputusan persediaan : Terdapat 5 kategori biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan (Zulian Yamit : 2011) yaitu : Biaya pemesanan (order cost) Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost) Biaya kekurangan persediaan (stockout cost) Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas Biaya bahan atau barang itu sendiri Dalam persoalan persediaan dikenal dengan beberapa model. Masing-masing model mempunyai karakteristik tersendiri sesuai parameter persoalan. Pada dasarnya model persediaan di bagi menjadi dua kelompok yaitu model deterministrik dan model stokastik. Model deterministrik parameter -parameternya di asumsikan diketahui dengan pasti, sedangkan model stokastik nilai-nilai parameternya tidak diketahui dengan pasti, berupa nilai-nilai acak. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Konsep EOQ digunakan untuk menjawab pertanyaan “ berapa jumlah yang harus di pesan” Model EOQ klasik Asumsi-asumsi dasar dari model ini adalah : Barang yang disimpan dan di pesan hanya barang sejenis (homogen) Permintaan per periode diketahui dan konstan Ordering cost constan Holding cost berdasarkan rata-rata persediaan Harga per unit barang konstan Barang yang dipesan tersedia (tidak diijinkan back order) Sedangkan parameter-parameter yang digunakan adalah : k = ordering cost per pemesanan A = jumlah barang yang dibutuhkan dalam satu periode (missal 1 tahun) c = procurement cost per unit barang yang dipesan h = holding cost per unit nilai persediaan T = waktu antara pemesanan Total annual cost = ordering cost + holding cost + Procuremen cost Gb.1.1 Frekuensi pemesanan sering dilakukan 1 tahun Q - rata-rata persediaan Waktu Gb.1.2 Frekuensi pemesanan jarang dilakukan 1 tahun Q Rata-rata persediaan Waktu Menghitung EOQ secara matematik Notasi yang digunakan dalam persamaan matematik adalah : TAC = total biaya persediaan tahunan TOC = total biaya pesan TCC = total biaya simpan R = jumlah pembelian (permintaan) selama satu periode C = biaya simpan tahunan dalam rupian S = biaya setiap kali pemesanan Q = kuantitas pemesanan (unit/orde) Q* = jumlah pesanan optimum (EOQ) TC = total biaya persediaan minimum TAC = TOC + TCC Dengan menggunakan notasi diatas, total biaya pesan tahunan (TOC) dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut : TOC = ( R/Q ) S Frekuensi pemesanan/ tahun = R/Q Rata –rata persediaan dapat dihitung dengan Q/2. Sehingga total biaya simpan tahunan (TOC) dapat ditulis dalm persamaan : TOC = ( Q/2 ) C Rata-rata persediaan = ( Q/2 ) Total biaya tahunan (TAC) = TOC = ( Q/C ) C + ( R/Q ) S EOQ atau Q* akan tercapai pada saat TOC = TCC. Sehingga model matematik dari EOQ dapat dicari dengan cara : TCC = TOC ( Q/2 ) C = ( R/Q ) S QC/2 = RS/Q Q2C = 2RS Q2 = 2RS/C EOQ = Q* = √2RC C KONSEP ABC DALAM KLASIFIKASI PERSEDIAAN Sistem ABC merupakan prosedur sederhana yang dapat dipergunakan untuk mengisolasi barang-barnag yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pengendalian sediaan. (Hamdy A Taha). 1997 Barang barang kelompok A mewakili sejumlah kecil barang-barang yang mahal dan harus dikenakan pengendalian sediaan yang ketat. Barang-barang kelompok B berada diurutan berikutnya dimana pengendalian sediaan yang cukup ketat dapat diberikan.Yang terkhir barang-barang kelompok C harus diberikan prioritas terendah dalam penerapan setiap bentuk pengendalian sediaan. Biasanya pesanan dilakukan untuk persediaan enam bulan sampai dengan satu tahun. Sistem ABC tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan, tetapi dapat juga untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman Klasifikasi dalam system ABC : Item yang memiliki nilai tinggi berkisar antara 40% - 80% dari total nilai persediaan. Tetapi memiliki volume persediaan antara 7% - 30%. Item yang memiliki nilai tinggi berkisar antara 80% - 90% dari total nilai persediaan. Tetapi memiliki volume persediaan antara 30% - 65%. Item yang memiliki nilai rendah tetapi memiliki volume persediaan antara 70% - 100%. % tase dari total nilai Rp 100 95 80 A B C 0 20 50 100 % tase Rp Gb.1.3 klasifikasi persediaan system ABC BAB III PENUTUP Kesimpulan Perlunya persediaan bagi perusahaan maupun organisasi adalah untuk mengatasi ketidakpastian dari pasokan supplier dan adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan dan memenuhi ketidakpastian permintaan. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan an biaya pemesanan persediaan. Kategori biaya yang relevan untuk dipertimbangkan dalam model EOQ adalah biaya pesan dan biaya simpan. Sistem ABC tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan, tetapi dapat juga untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman. Saran Setelah pemaparan materi diatas, mahasiswa di harapkan mampu memahami konsep ABC dan dapat menghitung EOQ secara matematik

Ditulis Oleh : Unknown // 16.03
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.