Kamis, 05 November 2015

Analisis keputusan investasi

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
(CAPITAL BUDGETING)
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan resiko investasi yang mungkin timbul. Untuk menganalisa keputusan usulan investasi atau proyek investasi (layak atau tidak dilaksanakan), konsep yang digunakan adalah konsep aliran kas bukan konsep laba.

A.    KLASIFIKASI INVESTASI
1.  Investasi Penggantian
2.  Investasi Penambahan Kapasitas
3.  Investasi Penamabahan Jenis Produk Baru
4.  Investasi Lain-lain

B.     ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi :
l Initial cashflow (capital outlays)
l Operational cashflow
l Terminal cashflow

a.       INITIAL CASHFLOW
Initial cash flow (capital outlays) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi.
Yang termasuk dalam capital outlays antara lain harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jika ada) dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan sampai mesin tersebut siap dioperasikan.

b.      OPERATIONAL CASH FLOW
Operational cashflow (cash inflow) merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi.
Operational cashflow (cash inflow) berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
aliran kas masuk bersih disebut juga dengan Proceeds
Besarnya proceed terdiri dari 2 sumber yaitu laba setelah pajak (earning after tax) dan depresiasi.

Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal sendiri :
          Proceeds = Laba Bersih setelah pajak + Depresiasi
Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal sendiri dan hutang :
           Proceeds = Laba Bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1-Pajak)

c.       TERMINAL CASHFLOW
Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi.
Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan.
Contoh : Bila Tanpa Hutang
1.       PT. ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai Rp.300.000.000, dengan dibiayai modal sendiri. Umur Ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis Rp. 400.000.000,- biaya tunai Rp. 200.000.000,- (belum termasuk penyusutan), pajak 20%.
          Hitung Operasional Cash Flow / Aliran Kas Bersih
                       
Jawab
             Penyusutan =
Estimasi Laba / Rugi :
Pendapatan                                                   Rp. 400.000.000
Biaya :
          Biaya Tunai                 Rp. 200.000.000
          Biaya Penyusutan       Rp. 100.000.000 +
Total Biaya                                                   Rp. 300.000.000 -
Laba Sebelum Pajak                                     Rp. 100.000.000
Pajak (20%)                                                  Rp.   20.000.000 -
EAT                                                              Rp.   80.000.000
OCF = Rp. 80.000.000 + Rp. 100.000.000
              = Rp. 180.000.000

Contoh: Bila hutang
PT. ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai Rp.300.000.000. 50% dari investasi modal pinjaman dengan bunga 25% pertahun, sisa modal sendiri. Umur Ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis Rp. 400.000.000,- dengan biaya tunai Rp. 200.000.000,- (belum termasuk penyusutan), pajak 20%.
          Hitung Kas Bersih ?
Estimasi laba-Rugi
Pendapatan                                                   Rp. 400.000.000
Biaya :
          Biaya Tunai                 Rp. 200.000.000
          Biaya Penyusutan       Rp. 100.000.000 +
          Total Biaya                                          Rp. 300.000.000 -
Laba Usaha (EBIT)                                      Rp. 100.000.000
Bunga                                                                       Rp.   37.500.000
EBT                                                              Rp.   62.500.000
Pajak (20%)                                                  Rp.   12.500.000 -
EAT                                                              Rp.   50.000.000
Aliran Kas Bersih (OCF)
= Rp.   50.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp.37.500.000 (1-20%)
= Rp. 150.000.000 + Rp.   37.500.000  (1-0,2)
= Rp. 150.000.000 + Rp.   30.000.000.
= Rp. 180.000.000

METODE PENILAIAN INVESTASI
1) Metode Payback Period (PP)
2) Metode Net Present Value (NPV)
3) Metode Propability Index (PI)
4) Metode Internal Rate Return (IRR)
5) Metode Payback Period (PP)
6) Metode Payback Period (PP) merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk netto (proceeds) yang diperoleh.
          Rumus :
               Capital Outlays
          PP = ------------------------- x 1 tahun
                         Proceeds

a)      Metode Payback Period (PP)
Kriteria :
                        apabila payback period lebih pendek dibanding jangka waktu kredit (apabila dananya berasal dari pinjaman) yang diisyaratkan oleh investor atau pihak bank, maka investasi diterima.
Kelemahan :
mengabaikan nilai waktu uang
mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
mengabaikan nilai sisa

Contoh : (Jika Proceed Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun.
Penyelesaian :
          Rp. 120.000.000
PP = ------------------------- x 1 tahun = 3 Tahun
                   Rp. 40.000.000
Metode Payback Period (PP)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan :
Tahun 1   Rp. 50.000.000                 Tahun 4   Rp. 30.000.000
Tahun 2   Rp. 50.000.000                 Tahun 5   Rp. 20.000.000
Tahun 3   Rp. 40.000.000                 Tahun 6   Rp. 20.000.000
Penyelesaian :
Outlays (Investasi)                Rp. 120.000.000
Proceed Th. 1                        (Rp.   50.000.000)
1.      Rp.   70.000.000
Proceed Th. 2                        (Rp.   50.000.000)
2.      Rp.   20.000.000
PP = 2 Tahun + [(20.000.000 / 40.000.000) x 1 tahun] = 2 Tahun 6 Bulan
Metode Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari proceed dengan nilai sekarang dari suatu investasi
Rumus :
n        At
NPV =  -Io +  ∑    ------------
t=0    (1 + r )t
Dimana :
Io   =  Nilai investasi
At  =  aliran kas netto pada periode t
r    =  Discount rate
t    =  jangka waktu proyek investasi

b)      Metode Net Present Value (NPV)
Kriteria kelayakan suatu investasi :
a.       NPV > 0 atau positif   : investasi layak dan diterima
b.      NPV ≤ 0 atau negatif  : investasi tidak layak dan ditolak
Metode Net Present Value (NPV)
Contoh : (Jika Proceed Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun dengan rate of return = 10 %
Penyelesaian :
NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 40.000.000 (4,3553)*)
NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 174.212.000
NPV = Rp. 54.212.000
*) Lihat Tabel A-2 (Nilai sekarang dari suatu Anuity

Contoh Perhitungan Jika Proceeds per tahun tidak sama :
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. Tingkat bunga (Rate of Return) = 10 %, proceeds diperkirakan :
Tahun 1   Rp. 50.000.000                 Tahun 4   Rp. 30.000.000
Tahun 2   Rp. 50.000.000                 Tahun 5   Rp. 20.000.000
Tahun 3   Rp. 40.000.000                 Tahun 6   Rp. 20.000.000

c)      Metode Propability Index (PI)
Metode Propability Index (PI) atau cash ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan NPV.
Rumus :
Total PV of Proceed
PI = -----------------------------
               Investasi
Kriteria :

a.       Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima
b.      Apabila PI < 1, maka rencana investasi ditolak
Berdasarkan contoh yang telah dibuat sebelumnya dalam Metode NPV :
Untuk proceeds tiap tahun sama :
      174.212.000
PI = ------------------- = 1,45 à > 1 : Proyek diterima
      120.000.000
Untuk proceeds tiap tahun yang berbeda :
         160.980.000
PI = ------------------- = 1,34 à > 1 : Proyek diterima
                                        120.000.000
d)     Metode Internal Rate Return (IRR)
Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari ringkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari lairan kas netto dan investasi.
Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV = 0, untuk itu menghitung IRR, perlu dicari data NPV yang positif juga NPV yang negatif.
Rumus :
NPV rk
IRR = rk +  ------------------------- x (rb – rk)
PV rk – PV rb
Dimana :
IRR        = internal rate of return
Rk          =  tingkat bunga terendah
Rb         = tingkat bunga tertinggi
NPV rk  = NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk     = PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV rb     = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi

Metode Internal Rate Return (IRR)
                  8.710.000
IRR = 20 % + ------------------ x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
                      22.390.000
atau
NPV rk
IRR = rk +  ------------------------- x (rb – rk)
PV rk – PV rb
8.710.000
IRR= 20% + ------------------------------------ x (30%-20%)
128.710.000 – 106.320.000
IRR = 20% + 0,389 x 10

IRR = 20% + 3,89% = 23,89%

SOAL LATIHAN :
PT. SANGRILLA merencanakan sebuah proyek investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 500.000.000,-. Dari dana tersebut Rp.50.000.000 sebagai Modal kerja. Umur ekonomis investasi diperkirakan 5 tahun dengan nilai residu Rp. 100.000.000. metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus. Proyeksi penjualan :
Tahun 1         350 Juta           Tahun 4           410 Juta
Tahun 2         360 Juta           Tahun 5           430 Juta
Tahun 3         370 Juta
Struktur biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya variabel 40 % dari penjualan dan biaya tetap selain penyusutan Rp. 15.000.000,- Pajak 30 % dan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 20 %.
Hitunglah :
a.  Cash flow selama umur ekonomis
b.  Apakah investasi tersebut layak diterima dengan menggunakan lima metode penilaian investasi


Ditulis Oleh : Unknown // 19.25
Kategori:

1 komentar :

  1. Okay...

    What I'm going to tell you might sound pretty creepy, maybe even a little "strange"

    BUT what if you could just push "PLAY" and LISTEN to a short, "miracle tone"...

    And suddenly attract MORE MONEY into your LIFE??

    I'm talking about BIG MONEY, even MILLIONS of DOLLARS!!!

    Do you think it's too EASY?? Think this couldn't possibly be for REAL?!?

    Well, I've got news for you..

    Usually the most significant miracles in life are the easiest to RECEIVE!!!

    In fact, I'm going to PROVE it to you by letting you listen to a real-life "magical wealth building tone" I've produced...

    YOU just click "PLAY" and watch as your abundance angels fly into your life... starting so fast, you will be surprised...

    CLICK here now to PLAY this magical "Miracle Abundance TONE" - it's my gift to you!!!

    BalasHapus

 
Diberdayakan oleh Blogger.