Jumat, 05 Desember 2014

Manajemen Perubahan pada PT Nutrifood

Penerapan inovasi produk pada PT. Nutrifood pada produk susu berprotein L-Men



Disusun oleh:
PRAYUDHA SETYA UTAMA (122210039)
KELAS: R1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa ini, pola hidup sehat telah menginspirasi para pria Indonesia untuk mendapatkan tubuh yang atletis, ideal, dan tentunya dengan massa otot yang optimal. Dalam mendukung pencapaian tujuan tersebut, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, serta pemenuhan zat gizi yang tepat yang berperan penting dalam meningkatkan pembentukan massa otot.
Protein adalah salah satu hal yang dibutuhkan tubuh agar hidup selalu sehat. Protein sendiri mempunyai banyak fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya  mengkonsumsi 1 gram protein pro kg berat tubuhnya. Kekurangan protein dapat berakibat fatal, seperti kerontokan rambut (rambut terdiri dari 9-100% dari protein), penyakit kekurangan protein (kwashiorkor), kekurangan yang terus menerus berakibat kematian (zakariaib.multiply.com).
Protein merupakan zat gizi utama yang berperan penting untuk proses pembentukan otot tubuh secara optimal. Konsumsi protein yang disarankan yakni pada saat sebelum dan sesudah latihan beban, yang terbukti meningkatkan massa otot seseorang. Konsumsi protein sebelum latihan ini berfungsi menyediakan asam amino untuk pembentukan otot, sedangkan setelah latihan membantu menjaga ketersediaan asam amino dalam proses pemuliham serta pembentukan otot yang baru. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan protein sebelum dan sesudah latihan harus selalu diperhatikan. Salah satu produk yang dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan protein manusia setiap harinya yaitu produk susu berprotein tinggi.



Gaya hidup masyarakat modern seperti inilah yang dimanfaatkan oleh perusahaan produk kesehatan untuk menciptakan produk kesehatan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara mudah. Sebuah perusahaan atau pengusaha tidak dapat hanya memproduksi produk massal di dunia ini. Karena sekarang masyarakat semakin kompleks, dan juga kebutuhan mereka mengacu kepada harga diri. Bisa  dijelaskan sebagai berikut, konsumen dapat berpikir walaupun susu penting untuk kesehatan, tetapi minum susu bayi tidak menyelesaikan masalah kesehatan mereka, bahkan kesannya malah bikin malu karena minum minuman anak-anak.
Jadi supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumen di era gaya hidup moderen ini, penting untuk membuat inovasi produk (perubahan produk) berdasarkan target pasar dan segmentasi. Jika Anda hanya memproduksi dan menjual produk yang umum, mungkin Anda tidak dapat meraih konsumen yang lebih banyak yang seharusnya membutuhkan produk itu secara tidak langsung tetapi tidak cocok karena gaya hidup, usia dan faktor lainnya.
Dari fakta inilah PT.Nutrifoods menciptakan produk susu cair berprotein tinggi khusus pria dengan kemasan yang mudah untuk dibawa dimanapun, dengan  tetap menjaga kualitas dari produk itu sendiri yang diberi nama  “L-Men Ready to Go” yang merupakan produk susu cair berkemasan  tetra pack yang memposisikan diri sebagai salah satu alternatif sumber protein praktis siap minum yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan protein pria sebelum dan sesudah latihan olah raga. Produk baru ini merupakan  bentuk  inovasi dari produk susu L-Men sebelumnya yang masih diproduksi berupa susu bubuk dengan kemasan yang cukup besar dan kurang praktis. Dengan kandungan protein tinggi sebesar 15 g/saji, L-Men Ready to Go membantu menjaga ketersediaan asam amino dan protein yang penting dalam proses pembentukan otot. Produk L-Men Hi-Protein 2GO juga diformulasi tanpa penambahan gula dan diperkaya dengan L-Carnitine yang membantu proses pembakaran lemak tubuh selama berolahraga (http://www.nutrifood.co.id).


B.     Proses Perubahan

PT. Nutrifood Indonesia atau lebih dikenal dengan Nutrifood adalah sebuah perseroan yang mana merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri makanan dan minuman khususnya makanan dan minuman yang memberikan manfaat untuk kesegaran, kesehatan, dan penampilan yang berkualitas internasional. Perusahaan yang bergerak di bidang asupan nutrisi di Indonesia ini merupakan produsen beragam produk makanan dan minuman kesehatan yang bermutu dan berkelas dunia. Innovation atau menciptakan ide-ide baru adalah kunci memenangkan persaingan di masa mendatang bagi PT. Nutrifood, bisa berupa terobosan (breakthrough) atau perbaikan terus menerus (continuous improvement) lingkungan yang kondusif bagi tim untuk bekerjasama  mencapai visi. Dengan terus berinovasi, diharapkan perusahaan dapat bersaing di dunia bisnis. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan PT. Nutrifood yaitu berinovasi terhadap produknya seperti produk susu suplemen pria L-Men. Susu ini merupakan salah satu dari produk nutrifood yang diformulasikan untuk membantu pria dalam membentuk otot dan tubuh yang atletis,serta membantu memberikan asupan energi dan protein yang tinggi. Karna inovasi itu sendiri merupakan bagian dari budaya oganisasi yang dimiliki PT.Nutrifood.
Terdapat proses perubahan yang dilakukan PT. Nutrifood terhadap produk susu L-Men dari tahun ke tahun baik dari segi cita rasa, kandungan nutrisi, kemasan maupun bentuk dari produk L-Men itu sendiri. Susu L-Men yang tadinya hanya berupa susu bubuk sekarang diproduksi dalam bentuk susu cair dengan nama “L-Men ready to go” dengan kemasan yang kecil dan harga yang  lebih terjangkau. Sehingga memberi kemudahan bagi konsumen untuk mengkonsumsinya.


C.     Resiko
 Didalam melakukan sebuah inovasi adakalanya resiko akan selalu ditemui oleh sebuah perusahaan. Ada beberapa resiko yang kemungkinan bisa dihadapi oleh PT.Nutrifood terhadap inovasi produk susu bubuk L-Men menjadi susu cair L-Men itu sendiri antara lain: Financial Risk, Social Risk.

1.      Financial risk
Perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya untuk membuat kemasan bagi produk susu cairnya dikarenakan susu cair mempunyai daya tahan yang lebih rendah atau mudah rusak secara kualitasnya dibandingkan susu bubuk, karna itu perusahaan harus menciptakan kemasan yang berkualitas yaitu kemasan tetra pak.Tetra Pak adalah pelopor teknologi Ultra High Temperature (UHT) untuk pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman di Indonesia.
Selain itu perusahaan juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan proses produksi susu cairnya agar tercipta susu cair yang berkualitas yaitu menggunakan sistem pemanasan UHT, sistem ini adalah teknologi yang terbaik dan paling efektif dalam menjaga tingkat higienis sehingga produk makanan dan minuman bebas dari bakteri tanpa merubah mutu dan kandungan zat gizi yang ada di dalamnya. Proses ini memungkinkan produk tersebut disimpan dalam waktu yang lama tanpa memerlukan proses pendinginan atau bahan pengawet. Sedangkan kemasan aseptik dengan 6 lapisannya mampu menjaga kesterilan produk selama dalam kemasan, serta melindungi produk dari efek buruk seperti cahaya dan oksigen.
Nutrifood bekerjasama dengan Tetra Pak, menghadirkan L-Men Hi-Protein 2 GO yang  mudah dikonsumsi dan dapat diperoleh di mana saja. Tetra Pak sangat mendukung visi produsen L-Men dalam mengembangkan indusri susu cair dan minuman lainnya, untuk memenuhi kecukupan nutrisi bagi seluruh konsumen di Indonesia.
Akan banyak biaya yang dikeluarkan PT.Nutrifood untuk melakukan inovasi produk susu bubuk L-Men menjadi susu cair L-Men Hi-Protein 2GO.



2.      Social Risk
Selain financial risk PT. Nutrifood juga dapat mengalami social risk didalam memperkenalkan produk susu cair L-men di pasaran, karena penerimaan dari orang lain merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan sebuah usaha.
Apabila produk yang diciptakan dapat diterima orang lain maka akan menciptakan profit bagi perusahaan, dan apabila produk yang diciptakan tidak dapat diterima oleh orang lain maka produk yang diciptakan tidak akan dapat terjual secara maksimal dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan nutrifood itu sendiri.
Produk susu L-Men cair harus mampu memberikan kualitas yang jauh lebih baik dalam segi rasa maupun nutrisi yang terkandung didalam produknya, sehingga konsumen dapat percaya bahwa mengkonsumsi susu cair mempunyai manfaat lebih dibandingkan produk susu bubuk yang diproduksi sebelumnya.

3.      Time Risk
Didalam melakukan sebuah inovasi produk, PT. Nutrifood akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan inovasi produk susu L-Men cairnya.
Perusahaan akan melakukan riset untuk menciptakan susu cair yang berkualitas  dan tidak mudah rusak. Selain itu perusahaan juga akan butuh waktu untuk memilih kemasan yang  berkualitas baik untuk mengemas produk susu cair L-Men.



D.    Hambatan

1.      Harga
Dalam segi harga produk susu L-Men relatif mahal dikarenakan segmentasi pasar yang dilakukan oleh PT.Nutrifood yaitu kalangan menengah keatas dengan menciptakan produk premium.
2.      Budaya
Tidak semua masyarakat indonesia mempunyai gaya hidup sehat dan mereka juga tidak selalu menyukai produk susu. Faktor budaya ini juga dapat mempengaruhi dari proses penjualan produk susu Lmen itu sendiri, yang harus dilakukan Perusahaan yaitu merubah persepsi masyarakat terhadap produk susu dimulai dari usia dini. Dengan sering melakukan program CSR dan sosialisasi mengenai manfaat susu bagi tubuh.
3.      Pesaing
Perusahaan Nutrifood harus senantiasa melakukan inovasi dalam produk L-Men agar selalu dapat menjadi Market Leader didalam  mempertahankan dan memberi kepuasan pelangganya, sehingga poduk susu berprotein tinggi L-Men tidak kalah saing dengan para pesaing susu berprotein tinggi lainya.


Ditulis Oleh : Unknown // 02.55
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.