Senin, 19 Oktober 2015

Pengertian Buyback saham

Pembelian kembali saham ( Buyback ) ( Stock Repurcase )

pembelian kembali saham-saham yang telah diterbitkan oleh suatu Perseroan dan dimiliki oleh Perseroan untuk jangka waktu tertentu, maksimum selama 3 tahun. Pada dasarnya buyback saham merupakan bentuk tanggung jawab dari Perseroan yang dilakukan oleh Perseroan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan atas modal dan kekayaan Perseroan.
Wansley, Lane dan Sarkar (dalam Martono & Agus H, 2001 : ) menjelaskan mengenai alasan-alasan yang mungkin digunakan oleh suatu perusahaan ketika melakukan stock repurchase dan mengelompokkanya ke dalam enam hipotesis berikut, yaitu
a.    Dividend substitution hypothrsis
Karena pajak yang dikenakan untuk stock repuschase (pajak capital gain) lebih rendah daripada pajak yang dikenakan untuk deviden maka stock repurchase menjadi alternative yang lebih baik dibandingkan dengan deviden dalam mendistribusikan cashflow kepada para pemegang saham.
b.    Laverage Hypothesis
         Kegiatan stock repurchase dapat meningkatkan financial laverage. Pada saat perusahaan membagi kelebihan jumlah kapitalnya, dalam hal ini melakukan stock repurchase, maka nilai ekuitas perusahaan akan menurun, sehingga dept ratio perusahaan akan meningkat. Peningkatan ini berate pula meningkatkan leverage perusahhan. Perusahaan akan lebih suka untuk melakukan stock repurchase jika rasio leverage-nya di bawah angka yang ditargetkan untuk mencapai struktur modal yang optimal.
c.    Reissue hypothesis
     Stock repurchase dilakukan perusahaan untuk menyediakan sejumlah saham sebagai keperluan program pensiun, bonus, stock option, atau bentuk stock reissueyang lainya.
d.   Investment hyphotesis
       Perusahaan yang kurang memiliki kesempatan berinvestasi akan menggunakan kelebihan kas yang dimilikinya untuk membeli kembali saham perusahaanya.
e.    Wealth transfer hypothesis
           Stock repurchase yang dilakukan ketika saham perusahhan mengalami undervaluedakan menyebabkan adanya wealth transfer dari para pemegang saham, pemegang saham yang bersedia menjual sahanya kepada bukan pemegang saham. Wealth transfer juga mungkin terjadi dari bondholder kepada nonparticipating stockholder. Selain itu, stock repurchase mungkin dilakukan karena dapat memberikan keuntungan bagi pihak manajemen perusahaan, baik dengan menurunya kecenderungan perusahaan tersebut untuk diambil alih oleh perusahaan lain, ataupun dengan meningkatnya prsentase kepemilikian manajemen terhadap saham perusahaan.
   Suatu perusahaan yang membeli kembali sahamnya akan memperoleh keuntungan pajak dibandingka dengan melakukan pembayaran dividen. Pembelian kembali saham akan menyebabkan kenaikan harga saham sehingga pemegang saham hanya terkena pajak dengan tariff pajak atas keuntungan modal dibandingkan dengan dividen kas yang terkena tariff pajak dividen biasa.
          Ada dua metode pembelian kembali saham yang sering digunakan yaitu :
a.    Tender Offer
Dengan metode tender offer perusahaan menggumumkan kepada seluruh pemegam saham bahwa perusahaan akan membeli kembali beberapa lembar sahamnya pada harga dan periode tertentu yang telah ditrtapkan. Harga yang ditawarkan perusahaan biasanya adalah harga di atas harga pasar. Setiap pemegang saham akan memperkiarakan sendiri apakah harga yang ditawarkan akan lebih besar atau lebih kecil bila dibandingkan dengan harga saham tersebut setelah masa penawaran berakhir, sehingga setiap pemegang saham dapat memutuskan apakah bersedia untuk menjual sahamnya atau tidak. Stock repurchase dengan cara ini dapat meningkatkan harga saham
b.    Open-market Repuurchase
Dalam metode ini perusahaan membeli kembali saham perusahaannya dengan jumlah yang relative kecil. Pembelian kembali dilakukan melalui broker dengan bayaran komisi pada tingkat normal pembelian dan pembelian harga pasar
Tidak seperti metode stock repurchase, metode ini tidak mengikat suatu perusahaan untuk benar-benar membeli kembali sahamnya sebanyak jumlah yang mereka umumkan sebelunya
 Metode ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk membali kembali sahamnya sedikit dibandingkan dengan yang direncanakan jika sahamnya menjadi lebih mahal ataupun membali lebih banyak jika sahamnya tetap atau lebih murah.
Woods dan Brigham (dalam Martono & Agus H, 2001 : ) menyebutkan beberapa kelebihan stock repurchase dibandingkan dengan deviden baik dari sudut pandang para pemegang saham maupun dari sudut pandang perusahaan yang melakukanya. Berikut adalah penjelasanya
Dari sudut pandang pemegang saham :
a.    Pajak Pendapatan (income tax)
    Pajak yang dikenalkan kepada investor terhadap deviden yang diterima adalah sebesar personal income tax rate, sedangkan pajak yang dikenakan atas keuntungan dari stock repurchase adalah pajak capital gain. Hal ini menguntungkan bagi para investor karena pajak personal income tax biasanya memiliki tingkat yang lebih besar bila dibandingkan dengan pajak capital gain
b.    Memilih menjual atau menahan saham
Dengan stock repurchase para pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau tidak. Dibandingkan dengan deviden, pemegang saham harus menerima deviden tersebut dan membayar pajaknya
Dari sudut pandang perusahaan :
a.    Beberapa studi menunjukkna bahwa deviden bersifat kaku dalam jangka pendek. Perusahaan enggan untuk mengubah kebijakan pembayaran devidennya jika mereka ragu untuk bisa mempertahankan kebijakan tersebut dimasa yang akan datang. Perusahaan lebih memandang serius pada kebijakan untuk meningkatkan pembayaran deviden, namun tidak yakin untuk mempertahankan kebijakan tersebut kedepannya, dibandingkan dengan kebijakan untuk mrnggurangi jumlah deviden yang dibayarkan. Sehingga, jika perusahaan merasa bahwa mwmiliki kelebihan kas yang bersifat sementara, perusahan akan lebih memilih untuk menggunakan kas tersebut untuk stock repurchase daripada menaikan jumlah devidennya yang belum tentu bisa dipertahankan ke depannya
b.    Saham yang telah dibeli kembali dapat digunakan sebagai saham untuk programstock option. Para manajer keuangan berpendapat bahwa akan lebih tepat dan murah jika menggunakan saham yang dibelinya kembali dibandingkan bila menerbitkansaham baru untuk program stock option tersebut

c.    Jika kepemilikan saham perusahaan lebih banyak dimiliki oleh para manajer dalam perusahaan , maka mereka akan memilih stock repurchase dibandingkan deviden karena keuntungan pajak diperoleh

Ditulis Oleh : Unknown // 22.37
Kategori:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.