Merawat
kebebasan berekspresi dan menuangkan perasaan,
pendapat
yang beretika di internet
Ekspresi dapat diartikan
sebagai memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, ataupun pandangan
muka yang memperlihatkan perasaan
seseorang. Sedangkan etika adalah sikap atau cara memahami hak-hak
orang lain, bentuknya seperti saling menghormati dan dikenal dengan sebutan
sopan santun, tata karma. Pengertian lainnya yaitu : aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk.
Seringkali
anak-anak usia remaja mengekspresikan dirinya baik dalam hal selfie (foto narsis) maupun mengkritik berita / hal apapun yang sedang tenar--tenarnya melalui
sosial media seperti facebook, twitter, instagram, dll, dengan cara-cara yang
sebenarnya kurang beretika. Sebagai contoh pada waktu pilpres 2014, ketika
salah seorang memposting kejelekan dari salah satu calon presiden, maka akan
ditanggapi komentar, kritikan dari orang lain yang pro dengan capres tersebut yang kebanyakan dari
komentar mereka bersifat menjelekkan pihak lawan, seperti mengatakan kata-kata
yang kurang sopan.
Mengetahui
kapan dan bagaimana cara terbaik untuk mengekspresikan apa yang kita pikirkan
dan rasakan, kita harus dapat mengendalikan emosi kita, walaupun di ranah
dunia maya seperti di sosial media dimana semua orang bebas menyatakan
pendapatnya, tetapi seringkali reaksi kita
pada saat pikiran dan perasaan yang membawa kita untuk mengekspresikan diri,
tidak menyadarinya bahwa hal tersebut baik atau buruk. Sebagai manusia yang berpendidikan dan
beretika, tidak sepantasnya hal-hal yang memalukan dari kita, kita share ke publik.
Memang ,
kebebasan berekspresi harus rajin dilindungi sebagai bentuk etika, dan tidak
ada hak orang yang dirugikan, karena kita hidup dijaman modern, semua serba
terkomputerisasi dengan internet sebagai jalur utama untuk mengekpresikan diri,
menuangkan semua perasaan. Dibutuhkan tindakan
hukum untuk melindungi perorangan dari publikasi kebohongan, merusak nama baik dan
kita perlu pedoman yang memfasilitasi tanggung jawab sosial di media massa.
Mulailah
mengekspresikan diri dari hal-hal yang positif yang dapat memberikan motivasi
orang lain untuk melakukannya, seperti ketika saat kita melakukan bakti sosial,
menyalurkan bantuan kepada orang yang membutuhkannya, kita mengshare kegiatan-kegiatan
yang luhur sekaligus menyenangkan tersebut sehingga orang lain termotivasi
untuk melakukan hal tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar