Pembelian kembali saham ( Buyback ) ( Stock Repurcase )
pembelian kembali saham-saham yang telah
diterbitkan oleh suatu Perseroan dan dimiliki oleh Perseroan untuk jangka waktu
tertentu, maksimum selama 3 tahun. Pada dasarnya buyback saham merupakan bentuk
tanggung jawab dari Perseroan yang dilakukan oleh Perseroan dengan tujuan untuk
memberikan perlindungan atas modal dan kekayaan Perseroan.
Wansley, Lane
dan Sarkar (dalam Martono & Agus H, 2001 : ) menjelaskan mengenai
alasan-alasan yang mungkin digunakan oleh suatu perusahaan ketika melakukan stock
repurchase dan mengelompokkanya ke dalam enam hipotesis berikut, yaitu
a.
Dividend substitution hypothrsis
Karena
pajak yang dikenakan untuk stock repuschase (pajak capital
gain) lebih rendah daripada pajak yang dikenakan untuk deviden maka stock
repurchase menjadi alternative yang lebih baik dibandingkan dengan deviden
dalam mendistribusikan cashflow kepada para pemegang saham.
b.
Laverage Hypothesis
Kegiatan stock
repurchase dapat meningkatkan financial laverage. Pada saat perusahaan
membagi kelebihan jumlah kapitalnya, dalam hal ini melakukan stock
repurchase, maka nilai ekuitas perusahaan akan menurun, sehingga dept ratio
perusahaan akan meningkat. Peningkatan ini berate pula meningkatkan leverage
perusahhan. Perusahaan akan lebih suka untuk melakukan stock repurchase jika
rasio leverage-nya di bawah angka yang ditargetkan untuk mencapai struktur
modal yang optimal.
c.
Reissue hypothesis
Stock
repurchase dilakukan
perusahaan untuk menyediakan sejumlah saham sebagai keperluan program pensiun,
bonus, stock option, atau bentuk stock reissueyang
lainya.
d.
Investment hyphotesis
Perusahaan
yang kurang memiliki kesempatan berinvestasi akan menggunakan kelebihan kas
yang dimilikinya untuk membeli kembali saham perusahaanya.
e.
Wealth transfer hypothesis
Stock repurchase yang dilakukan ketika saham perusahhan
mengalami undervaluedakan menyebabkan adanya wealth transfer dari
para pemegang saham, pemegang saham yang bersedia menjual sahanya kepada bukan
pemegang saham. Wealth transfer juga mungkin terjadi dari bondholder kepada nonparticipating
stockholder. Selain itu, stock repurchase mungkin
dilakukan karena dapat memberikan keuntungan bagi pihak manajemen perusahaan,
baik dengan menurunya kecenderungan perusahaan tersebut untuk diambil alih oleh
perusahaan lain, ataupun dengan meningkatnya prsentase kepemilikian manajemen
terhadap saham perusahaan.
Suatu perusahaan yang membeli kembali
sahamnya akan memperoleh keuntungan pajak dibandingka dengan melakukan
pembayaran dividen. Pembelian kembali saham akan menyebabkan kenaikan harga
saham sehingga pemegang saham hanya terkena pajak dengan tariff pajak atas
keuntungan modal dibandingkan dengan dividen kas yang terkena tariff pajak
dividen biasa.
Ada dua metode pembelian kembali saham
yang sering digunakan yaitu :
a.
Tender Offer
Dengan metode tender offer perusahaan
menggumumkan kepada seluruh pemegam saham bahwa perusahaan akan membeli kembali
beberapa lembar sahamnya pada harga dan periode tertentu yang telah ditrtapkan.
Harga yang ditawarkan perusahaan biasanya adalah harga di atas harga pasar.
Setiap pemegang saham akan memperkiarakan sendiri apakah harga yang ditawarkan
akan lebih besar atau lebih kecil bila dibandingkan dengan harga saham tersebut
setelah masa penawaran berakhir, sehingga setiap pemegang saham dapat
memutuskan apakah bersedia untuk menjual sahamnya atau tidak. Stock
repurchase dengan cara ini dapat meningkatkan harga saham
b.
Open-market Repuurchase
Dalam metode ini perusahaan membeli kembali saham
perusahaannya dengan jumlah yang relative kecil. Pembelian kembali dilakukan
melalui broker dengan bayaran komisi pada tingkat normal pembelian dan
pembelian harga pasar
Tidak
seperti metode stock repurchase, metode ini tidak mengikat suatu
perusahaan untuk benar-benar membeli kembali sahamnya sebanyak jumlah yang
mereka umumkan sebelunya
Metode ini
memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk membali kembali sahamnya
sedikit dibandingkan dengan yang direncanakan jika sahamnya menjadi lebih mahal
ataupun membali lebih banyak jika sahamnya tetap atau lebih murah.
Woods dan Brigham (dalam
Martono & Agus H, 2001 : ) menyebutkan beberapa kelebihan stock
repurchase dibandingkan dengan deviden baik dari sudut pandang para pemegang
saham maupun dari sudut pandang perusahaan yang melakukanya. Berikut adalah
penjelasanya
Dari sudut pandang
pemegang saham :
a.
Pajak Pendapatan
(income tax)
Pajak yang dikenalkan kepada investor
terhadap deviden yang diterima adalah sebesar personal income tax rate,
sedangkan pajak yang dikenakan atas keuntungan dari stock repurchase adalah
pajak capital gain. Hal ini menguntungkan bagi para investor karena
pajak personal income tax biasanya memiliki tingkat yang lebih
besar bila dibandingkan dengan pajak capital gain
b.
Memilih menjual
atau menahan saham
Dengan stock
repurchase para pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya
atau tidak. Dibandingkan dengan deviden, pemegang saham harus menerima deviden
tersebut dan membayar pajaknya
Dari sudut pandang perusahaan :
a.
Beberapa studi
menunjukkna bahwa deviden bersifat kaku dalam jangka pendek. Perusahaan enggan
untuk mengubah kebijakan pembayaran devidennya jika mereka ragu untuk bisa
mempertahankan kebijakan tersebut dimasa yang akan datang. Perusahaan lebih
memandang serius pada kebijakan untuk meningkatkan pembayaran deviden, namun
tidak yakin untuk mempertahankan kebijakan tersebut kedepannya, dibandingkan
dengan kebijakan untuk mrnggurangi jumlah deviden yang dibayarkan. Sehingga,
jika perusahaan merasa bahwa mwmiliki kelebihan kas yang bersifat sementara,
perusahan akan lebih memilih untuk menggunakan kas tersebut untuk stock
repurchase daripada menaikan jumlah devidennya yang belum tentu bisa
dipertahankan ke depannya
b.
Saham yang telah
dibeli kembali dapat digunakan sebagai saham untuk programstock option.
Para manajer keuangan berpendapat bahwa akan lebih tepat dan murah jika
menggunakan saham yang dibelinya kembali dibandingkan bila menerbitkansaham
baru untuk program stock option tersebut
c.
Jika kepemilikan
saham perusahaan lebih banyak dimiliki oleh para manajer dalam perusahaan ,
maka mereka akan memilih stock repurchase dibandingkan deviden
karena keuntungan pajak diperoleh